Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Kacamata

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Kalau melihat foto orang di media sosial seperti Facebook, dan Instagram kebanyakan pasti menggunakan kacamata. Mungkin lebih percaya diri dengan menggunakan kacamata ini. Selain itu, dengan berbagai macam model kacamata seseorang terutama perempuan akan terlihat lebih cantik. Model yang besar dan berwarna hitam terlihat sangat menarik. Ditambah senyum sumringah para perempuan berselfi ria di depan kamera HP. Kacamata bagi sebagian orang lagi bukan dikarenakan untuk sekedar bergaya, tapi memang karena kebutuhan harus menggunakan alat bantu yang satu ini. Bagi yang sudah di atas usia lima puluh tahun, biasanya menggunakan kacamata plus. Sedangkan yang di bawah usia lima puluh tahun biasanya menggunakan kacamata min. Menurut orang-orang yang menggunakan kacamata ini, untuk melihat tulisan sudah gak jelas. Lihat orang juga sering gak jelas. Kesannya kalau lupa memakai kacamata seperti orang yang sombong. Bagi orang yang tidak terbiasa menggunakan kacamata, pasti aka

Gendu Rasa Wali Murid

Gambar
Oleh: Milati Masruroh Setiap hari mencari ide untuk bisa merangkai kata menjadi kalimat. Berusaha mengajak otak untuk mencari-cari ide yang belum muncul juga. Sepertinya terbawa suasana   luar rumah yang anginnya berhembus sangat kencang dan dinginnya sampai   menusuk tulang. Segelas wedang jahe instan diseduh untuk   sekedar menghangatkan badan. Malam semakin larut, bulan pun tak seindah bulan purnama. Sudah menyesuaikan pembelajaran daring, jadi tidak terlalu diambil pusing dengan menyiapkan materi, memberi tugas, mengoreksi tugas, dan juga melaksanakan penilaian harian. Tidak mengeluh lagi karena capek atau siswa yang tidak daring. Semua dinikmati dan mengalir saja. Kalau dipikir-pikir percuma juga protes pembelajaran secara daring. Karena memang aturannya harus daring. Siswa dengan keterbatasan ekonomi orang tua, tidak bisa dipaksakan untuk mengikuti daring. Ada yang pinjam handphone orang tua, padahal bisa dipinjam saat sore sampai malam. Karena paginya dibawa kerja sama ora

Uneg-uneg

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Masih terngiang di pikiran, apa yang ditulis Pak Emcho tentang seribu alasan kenapa tidak mau menulis. Rasanya makjleb, bukan tanpa alasan karena memang sering merasakan apa yang disampaikan beliau. Karena sibuk, semua orang juga sibuk. Intinya sebenarnya memang malas dan sungkan. Dan ini dirasakan oleh sebagian para penulis pemula. Mohon maaf kalau ada penulis pemula yang selalu rajin menyempatkan waktu dan selalu menulis.  Dari sekian banyak penulis pemula, mungkin bisa mewakili untuk menyampaikan uneg-uneg. Menulis memang mudah, kata yang biasa menulis. Di awal-awal ada keinginan menulis, semangatnya memang menggebu-gebu. Punya keinginan membuat sebuah buku. Ada tantangan sebulan satu buku pun ikut. Yang penting ikut, perkara nanti bisa buat buku atau nggak dipikir belakangan. Saat mengikuti pelatihan menulis dengan nara sumber Pak Emcho, semangatnya luar biasa. Beliau  mampu menghipnotis para peserta untuk berkarya dalam bentuk buku. Temanya bebas dan boleh y

Problematika Pembelajaran Daring

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Pembelajaran di sekolah masih saja daring entah sampai kapan. Baru satu kali pertemuan tatap muka, sudah ada aturan harus daring lagi. Padahal sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Siswa hanya seminggu sekali berangkat itu juga ada dua sesi. Sesi satu setengah jumlah siswa, sesi dua setengahnya lagi.  Masing-masing sesi hanya dua jam. Bagi guru-guru produktif pembelajaran daring jelas tidak efektif. Karena pembelajaran ini, siswa lebih banyak praktik ketimbang teori. Seandainya siswa hanya diberi video pembelajaran, siswa tidak mungkin cepat menangkap materi yang diberikan oleh guru. Seperti pada mata pelajaran produktif TKRO, saat siswa melihat langsung alat-alatnya,siswa cenderung mudah mengingat. Apalagi langsung mempraktekkan di mobil.  Pembelajaran daring jelas menjadi problem guru produktif TKRO. Pada saat semangat mengajar daring, ada beberapa siswa yang tidak juga absen di link yang sudah dibuat atau sekedar menjawab hadir di obrolan. Dengan alasan tida

Hanya Ingin Dimengerti Suami

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Sejak kecil sebenarnya sudah suka sama bunga, tapi hanya sebatas suka. Tidak pernah mengurus apalagi merawat bunga yang ada di halaman rumah. Cuma sekali-kali mencabuti rumput yang tumbuh di sekitar bunga. Jumlah bunganya memang belum banyak waktu itu, hanya bunga kuping gajah, bunga sepatu, bunga kenanga, dan tiga bunga lagi yang tidak tahu namanya. Ternyata merawat bunga lebih menarik ketimbang membantu pekerjaan ibu di dapur. Memindahkan pot ke tempat lain untuk mengganti suasana. Terkadang membuat taman kecil yang sederhana. Saat kuliah di Jogja, sering jalan-jalan ke UGM  hanya untuk melihat pameran bunga. Paling sering beli mawar, kaktus yang ternyata namanya sukulen apa sekulen, dan anggrek tapi yang masih kecil. Pokoknya yang murah meriah. Begitu pulang ke rumah, bunga pun ikut pulang.  Meskipun hanya dua hari di rumah, tapi benar-benar dihabiskan untuk mengurus bunga. Pot juga sudah pasti dibersihkan. Harapannya setelah berangkat lagi ke Jogja, ibu bisa

Masa Kecil Dodil Yang Indah

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Anak kedua yang juga jagoan memiliki panggilan kesayangan dodil. Dan hanyalah ibu yang memanggilnya dengan sebutan itu. Dodil pun tahunya panggilan itu seperti memanggil ayah dan ibu. Jadi saat ibu memanggil namanya, dodil pun akan memanggil ibu dengan namanya juga dan wajah yang cemberut. Sebenarnya panggilannya itu dede, untuk membiasakan mamasnya untuk memanggil dede. Tapi karena hampir setiap jam  keduanya selalu ribut dan tidak mau saling mengalah, ibu pun memanggil dengan nada tinggi ke dede dengan panggilan dodil. Panggilan itu akan terdengar saat dodil pura-pura tidak mendengar. Sejak mamasnya berangkat ke pondok, suasana rumah tiba-tiba berubah menjadi sepi. Tidak ada suara tangisan dodil yang suka diusilin sama mamasnya. Rasa kehilangan mamasnya, dodil ungkapkan saat bermain sendirian di rumah. Sepi tanpa mamas, padahal kalau bersama tidak ada dalam hitungan jam sudah pasti terdengar tangisannya dodil. Kesendiriannya di rumah, membuat dodil semakin krea

Melawan Malas Bin Sungkan

Gambar
Oleh  : Milati Masruroh Menginginkan menjadi seorang penulis itu tantangannya banyak sekali. Tantangan terberat itu melawan rasa malas bin sungkan. Rasa ini melanda saat banyak pekerjaan dan juga saat tidak ada pekerjaan.  Saat harus menyelesaikan pekerjaan yang kejar tayang menjadi alasan kesibukan yang tidak menyisakan waktu. Apalagi untuk menulis, untuk istirahat saja rasanya waktu sangat sedikit. Saat tidak ada pekerjaan pun nyatanya juga tidak menghasilkan tulisan. Tidak mungkin menjadi alasan untuk tidak menulis. Ternyata menulis itu tidak bisa dipaksakan. Tergantung kesadaran diri sendiri saja yang ada keinginan untuk menulis.  Tapi, kalau tidak dipaksa juga tidak mau menulis juga. Tak penting juga memikirkan orang lain mau menulis apa tidak.  Yang terpenting adalah mengajak diri sendiri dulu untuk bisa menulis beberapa paragraf setiap hari. Mengajak diri sendiri untuk melawan rasa malas bin sungkan. Meluangkan waktu meskipun cuma beberapa menit. Menulis itu mudah, menulis itu h

Perayaan HUT RI Yang Sederhana

Oleh : Milati Masruroh Perayaan HUT RI tahun ini beda sekali dengan tahun sebelumnya. Perayaan yang biasanya sangat meriah, kali ini sangat berbeda. Dengan adanya pandemi ini, warga hanya memeriahkan suasana dengan memasang bendera, umbul-umbul, dan lampu hias. Tanpa ada lomba yang selalu memeriahkan HUT RI. Pelaksanaan upacara di sekolah juga hanya diikuti oleh dewan guru beserta karyawan sesuai dengan protokol kesehatan. Wajib menggunakan masker dan juga menjaga jarak sekitar satu meter di samping kanan maupun kiri, depan dan juga belakang. Dengan petugas upacara anggota paskibraka dari sekolah, upacara berjalan dengan hikmat. Peserta upacara juga tertib, tidak ada yang ngobrol satu sama lainnya.  Perayaan HUT RI biasanya dimeriahkan dengan berbagai lomba antarguru dan siswa. Ada lomba tarik tambang, balap karung, bentong kendil, dan juga karaoke. Semuanya bergembira, saling bersorak-sorai memberi semangat untuk para peserta lomba. Di masyarakat juga tak kalah ramai, setelah upacara

Pembelajaran Daring Yang Efektif

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Pembelajaran di semua jenjang pendidikan dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi menggunakan pembelajaran dalam jaringan atau daring atau lebih dikenal masyarakat dengan pembelajaran online. Keberadaan masyarakat yang berbeda dalam tingkat ekonomi, tentunya harus diperhatikan dan dipertimbangkan supaya tidak memberatkan orang tua dalam menyediakan kuota internet. Pembelajaran online ini, tentunya berbeda di masing-masing tingkat pendidikan. Untuk jenjang PAUD dan SD, lebih banyak menggunakan Whatsapp Grup (WAG). Dengan pertimbangan, siswa belum sepenuhnya bisa menggunakan handphone, sehingga masih harus dalam pengawasan orang tua. Guru lebih banyak berkomunikasi dengan orang tua dibanding dengan siswa. Melalui WAG ini, Guru memberikan tugas, kemudian siswa mengerjakan tugas tersebut yang dikirim lewat foto atau video. Untuk jenjang SMP, pembelajarannya sudah meningkat lagi menggunakan aplikasi google form. Semua siswa harus mendownload apli

Asal Membuat Tulisan

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Merasa menjadi penulis pemula terus dari beberapa bulan yang lalu. Karena memang belum pantas menjadi penulis handal. Butuh proses yang panjang. Merangkai kata menjadi kalimat saja belum bisa sempurna. Masih muter-muter tidak teratur. Asal menulis apa yang ada dalam pikiran. Sebenarnya sudah menghilangkan rasa minder, malu, takut jelek, dan juga tidak percaya diri. Tapi, sepertinya ada sesuatu yang mengganjal saat mau membuat tulisan. Entah apa itu, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yang jelas bukan karena malas. Kalau malas sudah dipastikan tidak bisa menghasilkan sebuah tulisan. Tulisan yang kalau dibaca lagi juga gak jelek-jelek amat. Mungkin karena setiap hari selalu berusaha belajar menulis. Meluangkan waktu untuk menulis juga selalu diusahakan saat menyelesaikan pekerjaan sekolah yang lumayan menumpuk.  Paling tidak jam 9 malam batas waktu harus menghasilkan sebuah tulisan. Kalau sedang tidak ada ide, asal saja menulis sebuah kalimat. Toh, akhirnya m

Menjalani Hidup Dengan Indah

Oleh : Milati Masruroh Suasana hati sudah lebih baik. Pikiran yang sempat gak menentu pun berangsur-angsur normal kembali. Ada beberapa pekerjaan yang tertunda hanya karena tidak mampu untuk memikirkan apalagi menyelesaikan. Kondisi yang labil, memang mengacaukan semuanya. Hidup terasa hampa dan makan pun tak selera. Melebihi putus cinta. Hehe... Semangat hidup seseorang bisa saja lenyap begitu saja. Hanya karena masalah yang sebenarnya sepele. Bagi seorang laki-laki pantang untuk menangis, karena menggunakan akal dan logikanya. Berbeda bagi seorang wanita yang cenderung dan selalu melibatkan perasaan. Menangis sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dialami. Penyebabnya tidak cuma kesedihan, saat bahagia pun akan tetap mengeluarkan air matanya. Hidup cuma sekali, harus dinikmati dan disyukuri. Bolak balik mendengar kalimat itu. Benar juga, tapi kalau menghadapi masalah dalam hidup rasanya susah dipraktikkan. Menasehati mudah, tapi saat mengalami sendiri hidup