Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Gelas Sekali Pakai

Kebiasaan yang baik memang sebaiknya ditanamkan dari kecil. Seperti dalam hal pakaian, cara makan, kebersihan, kerapian, dan kedisiplinan. Meskipun setiap hari terus dilakukan dengan mengingatkan, tetap saja yang namanya anak-anak tergantung suasana hatinya. Bapaknya saja, kadang sering lupa menaruh handuk di atas kasur dan lupa menutup magic com selesai makan.  Saat anak-anak bermain dengan teman-teman sebayanya, seringkali dilihat minum secara bergantian tapi dengan gelas yang sama. Bukannya gak percaya sama kebersihan teman-temannya, tapi rasanya minum di gelas yang sudah dipakai tetap bertentangan dengan hati nurani.  Tidak minum bergantian dengan gelas yang sama sudah menjadi kebiasaan Dodil. Di rumah pun Dodil tidak mau minum di gelas yang sudah dipakai saudaranya sendiri termasuk bapak ibunya.  Kadang mengelus dada, saat pulang dari sekolah terlihat gelas berjejeran lebih dari empat. Ya sudahlah... Mau gimana lagi. Aturan yang akhirnya jadi bahan pembicaraan dan tertawa geli. Ap

Mengemudi Tanpa Alas Kaki

Gambar
Sejak menjadi guru produktif TKRO, ada satu tuntutan yang sebenarnya tidak wajib tapi paling tidak bisa sebagai satu pengalaman yang bisa disampaikan ke peserta didik saat mengajar. Mengajar kompetensi keahlian TKRO atau orang lebih mengenalnya jurusan otomotif, tentu saja berkaitan dengan kendaraan roda empat baik yang manual maupun matic.  Kunci bisa mengajar di kelas selain dapat menguasai kelas juga harus menguasai materi yang akan disampaikan. Tentu saja, sebagai guru produktif harus tahu yang namanya rem, gas, dan kopling. Untuk mengetahui ketiga hal tersebut, mau tidak mau meskipun mentalnya kerupuk harus mau belajar mengemudi mobil atau nyetir.  Dari belajar maju mundur pakai mobil sendiri, sampai kursus supaya lebih berani di jalan raya. Terbiasa belajar tanpa menggunakan alas kaki tentu saja ada alasannya. Rasanya lebih peka dan bisa mengira-ngira saat menginjak rem, gas, dan kopling. Membaca salah satu artikel di media sosial efek mengemudi tanpa menggunakan alas kaki membua

PTM 100%

PTM 100% yang dilaksanakan di sekolah bukan berarti siswa hadir 100% di waktu yang bersamaan. Masing-masing sekolah memiliki kebijakan sendiri yang tentunya tidak lepas dari aturan dinas pendidikan yang disampaikan oleh cabang dinas.  Di awal tahun 2022, aturan PTM 100% mulai diberlakukan. Sebagai guru sudah pasti lega bisa bertemu langsung dengan peserta didik. Begitu juga dengan peserta didik, bisa belajar lebih baik di kelas dibanding harus belajar sendiri. Pada dasarnya, komunikasi antara guru dan peserta didik lebih terjaga. PTM yang sudah berlangsung selama 1,5 bulan benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Semua warga sekolah diwajibkan untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Waktu belajar peserta didik pun dibatasi hanya  sekitar 4 jam. Dalam sehari peserta didik hanya menerima sekitar 5-6 jam pelajaran. Pembagian absen ganjil genap yang bergantian dalam waktu dua minggu, mengharuskan guru hanya bertemu peserta didik dua m