Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Drama di Hari Raya Idul Adha

Oleh : Milati Masruroh Alhamdulillah, hari ini bisa merayakan hari raya idul Adha. Sangat istimewa buat jagoan-jagoan. Di awali dengan malam idul adha, bakda magrib jagoan tak sabar ingin segera menuju ke masjid. Bahagia sekali mendengarkan takbiran yang berkumandang di setiap masjid.  Malam takbiran ini serasa mengobati malam takbiran idul fitri. Dengan rombongan teman-temannya tampak semangat sekali bertakbir dengan pengeras suara. Namanya juga masih anak-anak jadi masih terdengar gurauan dengan teman-temannya. Malam takbiran sangat meriah. Ada takbir keliling  meskipun hanya di dalam desa. Diiringi musik kentongan yang nadanya bisa kompak meski tanpa latihan. Suasana yang pasti beda dengan malam-malam biasanya. Selama 24 jam, gema takbir tak berhenti sampai menjelang sholat idul adha. Termasuk jagoan yang pulang jam 3 pagi menjelang subuh.  Begitu menikmatinya para jagoan-jagoan di malam idul adha ini. Sampai lupa kalau keesokan harinya tetap harus bangun pagi untuk mengikuti solat

Darah Serasa Mengalir

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Tipe orang tidak mungkin sama. Ada yang suka santai, ada yang suka mencari kesibukan, ada yang suka tantangan, ada juga yang cuek-cuek saja. Tipe yang cuek ini, biasanya seneng ngomong hidup itu cuma sekali, jangan dibuat pusing, dinikmatilah. Beda lagi dengan orang yang suka mencari kesibukan, hidup ini memang cuma sekali, tapi kalau cuma santai dan otak tidak diajak bekerja bakalan pikun di usia muda. Terserah orang mau bicara apalah. Kalau penting dan baik ya diikuti, kalau tidak penting ya tidak perlu didengarkan. Prinsip hidup orang tidak bisa ditebak. Sawang sinawang kalau masalah rejeki. Bagaimanapun lihat orang lain ya pasti akan lebih seneng, karena lihatnya yang seneng-seneng. Orang itu lebih suka dipuji daripada diejek atau dibully, makanya ada kecenderungan menunjukkan sesuatu yang lebih dibanding orang lain. Mengikuti pelatihan, yang berawal dari WFH dan setiap hari cuma ketemu memasak, mencuci, menyetrika, dan seabreg pekerjaan rumah. Merasaka

Pelatihan Rasa Nano Nano

Gambar
Oleh : Milati Masruroh  Pelatihan itu menyenangkan, kalau tidak ada tugas. Tapi saat tugas mulai dikerjakan, mulailah menguras pikiran. Luar biasa, rasanya nano nano. Pelatihan menulis dan juga pelatihan PTK yang waktunya berbarengan benar-benar mengajak otak ini terus bekerja. Sebagai bentuk tanggung jawab dan konsekuen dengan pilihan yang harus dijalani. Dalam pelatihan model daring ini, ternyata tidak hanya mendapatkan materi, tapi juga tuntutan harus melek IT.  Pada pelatihan menulis, setiap peserta diharuskan memiliki blog pribadi yang digunakan untuk mengunggah hasil resume di setiap pertemuan kuliah online. Bukan hal yang mudah untuk membuat blog pribadi. Di akhir pelatihan, peserta ditantang untuk bisa menerbitkan buku solo. Buku karya sendiri selama mengikuti pelatihan.  Pada pelatihan PTK, diharuskan setiap peserta paham dengan aplikasi teams. Karena pelatihannya dilakukan dengan webinar dan menggunakan vicon. Belum mengumpulkan LK yang juga harus diunggah di aplikasi tersebu

Titik Tanpa Koma

Oleh : Milati Masruroh Bergabung di WAG penulis-penulis handal itu rasanya sesuatu. Sesuatu itu sebuah perasaan yang tidak mesti alias tidak menentu. Kadang seneng, kadang minder, kadang malu, kadang tidak percaya diri, kadang juga gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Grup penulis hebat yang sudah menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Setiap baca tulisan-tulisannya membuat perasaan ini seperti siswa yang kalau lagi pembelajaran itu diam tapi gak mikir. Gimana mau mikir, yang mau dikerjakan saja gak tahu mesti diapakan. Angan-angan yang tinggi, pengin bisa menulis yang mengalir, runtut, nyambung, dan yang pasti enak dibaca. Tapi, apalah daya, kemampuan yang dimiliki masih hanya sebatas angan. Membaca buku saja tidak bisa serutin para penulis hebat. Dari 10 halaman per hari sudah dicoba, tapi ada saja alasan yang kadang malah lupa untuk baca buku. Apalagi, kalau baca buku-buku yang ilmiah. Lihat bukunya saja, kepala ini langsung terasa berat.  Bersyukur, di grup penulis hebat salin

Melawan Rasa Malas

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Sepertinya sudah mulai masuk musim kemarau, menjelang sore kulit terasa kaku karena menahan dingin. Apalagi saat malam hari, memakai dua selimut pun belum bisa mengurangi rasa dingin. Hari minggu ini, seharusnya jadwal menyelesaikan pekerjaan rumah. Beralih sebagai ibu rumah tangga, menyetrika baju. Dari pagi sampai malam ini, masih bertahan di depan laptop. Ada beberapa tugas yang memang harus diselesaikan. Di rumah sendiri, karena sang suami harus mewasiti turnamen bola volly yang biasanya sampai malam. Dua jagoan juga asyik bermain di luar, setelah mengaji dan belajar.   Di tengah-tengah kesibukan menyelesaikan pekerjaan, bersyukur bisa mengenal lebih dekat dengan dua orang hebat yang sama-sama menjabat Kepala Sekolah. Luar biasa, seolah lelah ini terobati. Chat-chat ringan yang sangat memotivasi untuk selalu berkarya. Pekerjaan itu akan selesai kalau dikerjakan, dan itu pun harus satu-satu. Tidak mungkin menyelesaikan dua pekerjaan dalam satu waktu. Bukan

Cerita Dua Pekan Pembelajaran Daring

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Dua pekan sudah pembelajaran daring   dilaksanakan. Ada berbagai macam cerita baik dari guru, wali murid, apalagi siswa. Sepertinya waktu sudah mulai bersahabat dengan semua. Maksudnya, semua sudah beadaptasi dengan keadaan yang sebenarnya tidak diinginkan. Mulai berkurang keluhan-keluhan yang di awal pekan seperti mengggegerkan dunia. Dari guru saja, awalnya banyak yang hanya memanfaatkan WAG dan google classroom, dengan alasan lebih mudah komunikasi dengan siswa. Tetapi, tuntutan selanjutnya guru dituntut harus melek IT. Begitu tahun ajaran baru dimulai, semua sekolah wajib menggunakan aplikasi MS 365 atau menggunakan Teams. Banyak yang belum siap untuk pembelajaran daring via aplikasi ini. Pelatihan-pelatihan juga diadakan secara gratis untuk para guru-guru. Ada yang tertarik untuk ikut, ada yang pengin tapi malas, ada yang biasa-biasa saja, ada yang tidak mau tahu,bahkan ada yang pura-pura tidak tahu. Itulah yang terjadi. Pelatihan di sekolah pun diadak

Bangga Berbahasa Jawa

Oleh : Milati Masruroh Kebanyakan, sebagai orang tua akan mengajarkan anak-anaknya dengan bahasa indonesia. Alasannya bermacam-macam, ada yang karena salah satu orang tuanya tidak bisa bahasa daerah karena berbeda suku, ada juga yang karena saudara-saudaranya orang jakarta,  ada lagi yang karena gengsi. Penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa komunikasi untuk anak-anak memang tidak salah. Tetapi saat kurikulum di sekolah ada muatan lokal seperti bahasa daerah. Kalau di jawa berarti muatan lokalnya bahasa jawa, kalau di sunda berarti muatan lokalnya bahasa sunda. Sang anak pasti akan kesulitan dan tidak mungkin memahami dengan baik bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Memang terkadang kasihan juga, lihat anak-anak tidak nyambung saat diajak bicara dengan bahasa indonesia. Tapi mungkin hanya butuh waktu. Setiap orang punya prinsip sendiri-sendiri saat harus membiasakan sang anak dengan bahasa daerah. Kalau di jawa minimal pakai basa kromo. Bagaimanapun anak-anak ha

Cerita Masa Pandemi

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Pembelajaran daring yang sudah berlangsung 2 pekan di SMK berjalan dengan lancar. Dan semua guru maupun siswa sudah bisa beradaptasi dengan menggunakan aplikasi teams. Paling terkendala signal yang sering menghilang. Lumayan menghambat saat pembelajarannya pakai vicon.   Ternyata lebih asyik menggunakan vicon, karena bisa berinteraksi langsung dengan siswa. Dan siswa pun lebih antusias mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan secara daring ini, memang menjadi pekerjaan rumah terutama bagi guru-guru produktif. Bagaimana caranya menyampaikan materi yang hubungannya dengan praktik, sedang alat dan bahan tidak bisa dilihat secara langsung. Alternatif sementara, guru-guru produktif hanya memutarkan video tentang pembelajaran produktif. Mau gimana lagi, kalau dijelaskan di vicon   juga masih kesulitan. Apalagi kebanyakan para siswa menggunakan handphone bukan laptop. Seandainya boleh memilih, pembelajaran dengan tatap muka lebih menarik dan menyenangka

Bekerja Tanpa Batas

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Mengikuti pelatihan yang berawal dari iseng karena untuk mengisi waktu di saat pandemi. Apalagi saat WFH, banyak waktu luang yang terbuang percuma. Hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai. Mengikuti dua pelatihan, pelatihan menulis dan pelatihan PTK. Awal-awal pelatihan masih enjoy karena masih banyak waktu luang. Karena tugasnya masih ringan dan yang jelas waktu masih banyak. Pelatihan menulis memang hambatannya cuma rasa malas untuk meresume. Apalagi kalau tidak langsung dikerjakan untuk membuat resume di akhir kuliah. Sebenarnya mudah membuat resume, cuma agak terkendala kalau nara sumber menyampaikan materi dengan voice note. Harus memutar dua tiga kali untuk memahami materinya, sehingga saat meresume akan mudah menulisnya. Setelah resume jadi, diupload di blog dan dishare di WAG Belajar Menulis. Saling mengunjungi blog satu sama lain sesama peserta untuk menyemangati hasil karya meresume. Pelatihan yang sudah diikuti tanpa terasa sudah 22

Langkah Mudah Menulis Buku

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Kuliah online di WAG Belajar Menulis Gelombang 12 hari Senin tanggal 21 Juli 2020 dengan nara sumber Penulis Buku Man Jadda Wajada, yaitu Akbar Zainudin, yang akan didampingi oleh moderator Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd atau Ibu Kanjeng. Pekerjaannya sebagai pengajar, memang tidak ada lembaga tetap, karena beliau mengajar di berbagai lembaga sebagai trainer. Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. Materi yang dikuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup.   Salah satu titik penting perubahan beliau adalah pada saat menulis buku yang pertama, "Man Jadda Wajada". Dari situ beliau bergerak lebih jauh mengembangkan Man Jadda Wajada menjadi buku dan materi pelatihan.   Dari Man Jadda Wajada inilah akhirnya yang membuat beliau juga bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia, kecuali Papua. Penulis b

Kebiasaan Lebih Suka Bertanya

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Membaca itu sebenarnya mudah, semua orang yang sudah pernah sekolah minimal lulus SD juga pasti sudah tahu huruf maupun angka. Selama masa pandemi, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring atau online. Ada yang menggunakan aplikasi teams, google classroom, google meet, dan WAG. Baik guru maupun siswa harus melek IT. Apalagi seorang guru yang sering pegang kendali dari aplikasi yang digunakan. Bagi siswa, mungkin wajar saat merasa bingung untuk pertama kalinya. Tapi kalau sudah dua sampai tiga kali, justru siswa yang lebih menguasai ketimbang gurunya.     Kebiasaan bertanya ternyata sudah membudaya di semua kalangan. Meskipun sudah ada panduan cara penggunaan aplikasi, banyak yang malas untuk membaca. Kebanyakan merasa lebih praktis kalau langsung praktik dengan minta dipandu langsung oleh orang lain. Padahal, kalau dipikir bagaimana mungkin bisa mempraktikkan tanpa dasar teori yang kuat. Seperti halnya mengisi biodata, banyak yang sebenarnya pinta

Menulis Buku Semudah Chatting

Gambar
Oleh : Milati Masruroh Kuliah online hari jumat tanggal 17 Juli 2020, dipandu oleh moderator yang   merupakan penulis handal yang cinta dengan dunia literasi. Dra Sri Sugiastuti, M.Pd, akan mendampingi Amir Faisal sebagai nara sumber kuliah online. Sebelum menyampaikan materi tentang menulis buku semudah chatting, beliau yang merupakan trainer ini mengupload 4 youtube yang dapat disimak oleh para peserta kuliah online, dengan harapan ada energi yang tersalurkan antara trainer ini dengan para peserta. Karen, setelah melihat video yang ditayangkan di youtube rata-rata mengatakan terinspirasi, dan menjadi bangkit semangat untuk menulisnya. Untuk video yang pertama, beliau yang tidak punya latar belakang menulis dan bukan seorang pendidik mulai terpikir untuk menulis sejak menulis di Gramedia. Bahkan buku pertama yang berjudul  “Menyiapkan Anak Menjadi Juara”, dalam waktu dua bulan sudah berhasil mencetak untuk kedua kalinya. Jika ingin menulis, maka yang harus dilakukan adalah : 1.