Milla Efendy

Sangat disyukuri bisa mutasi ke SMA yang jaraknya lebih dekat dari rumah. Hanya berjarak 3 km dibanding ke SMK yang jaraknya 22 km. Rasanya campur aduk antara senang dan bingung. 18 tahun di SMK dan 4,5 tahun menjadi guru produktif TKR tentunya sudah terbiasa menggunakan kostum celana. Naluri dalam berpakaian cenderung ke kaum Adam ketimbang harus berpenampilan feminim layaknya seorang perempuan. Tentu saja ada alasannya kenapa lebih suka menggunakan celana ketimbang rok.  Rasanya memang lebih nyaman menggunakan celana saat harus mengajar di bengkel produktif TKR yang suasananya berbeda dengan ruang kelas. Di bengkel terkadang harus jongkok, bahkan lesehan. Tentu bisa dibayangkan kalau menggunakan rok.  Proses mutasi yang hanya satu bulan dan mendadak cukup membuat kaget. Bagaimana mungkin harus membuat rok atau membeli rok dalam waktu singkat. Sedangkan kota Purwokerto juga lumayan jauh dan ditempuh dalam waktu sekitar satu jam kalau lancar. Dengan sangat terpaksa, hari pertama masuk

Kehadiran bapak Sulikin, S. Pd, M. Pd, sebagai Plt Kacabdin Wilayah XI di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes dalam rangka penyerahan tropy lomba adiwiyata disempatkan untuk melakukan pembinaan terhadap guru SMA N 1 Paguyangan di ruang guru. Beliau menyampaikan bahwa tujuan hidup itu adalah mencari kebahagiaan. Sebagai seorang guru pada saat mengajar di kelas seyogyanya bisa mengajarkan siswa dengan bahagia. Seorang guru dapat mendidik dan menjadi contoh yang baik pada siswanya. Ada empat tips untuk mendapatkan kebahagiaan, diantaranya : 1.     Sering-seringlah tersenyum dan tertawa yang simetris. 2.     Sering-seringlah mengaji, karena seluruh permasalahan akan hilang dengan membaca Al Quran. 3.     Sering-seringlah menyanyi, meskipun suaranya jelek justru akan menarik perhatian orang dan itu bisa membahagiakan. 4.     Sering-seringlah bergerak dan berolah raga. Jika sering melakukan empat tips tersebut, maka akan merangsang hormon dopamin atau hormon kebahagiaan. Sebali