Cerita Masa Pandemi

Oleh : Milati Masruroh

Pembelajaran daring yang sudah berlangsung 2 pekan di SMK berjalan dengan lancar. Dan semua guru maupun siswa sudah bisa beradaptasi dengan menggunakan aplikasi teams. Paling terkendala signal yang sering menghilang. Lumayan menghambat saat pembelajarannya pakai vicon.  Ternyata lebih asyik menggunakan vicon, karena bisa berinteraksi langsung dengan siswa. Dan siswa pun lebih antusias mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan secara daring ini, memang menjadi pekerjaan rumah terutama bagi guru-guru produktif. Bagaimana caranya menyampaikan materi yang hubungannya dengan praktik, sedang alat dan bahan tidak bisa dilihat secara langsung. Alternatif sementara, guru-guru produktif hanya memutarkan video tentang pembelajaran produktif. Mau gimana lagi, kalau dijelaskan di vicon  juga masih kesulitan. Apalagi kebanyakan para siswa menggunakan handphone bukan laptop.

Seandainya boleh memilih, pembelajaran dengan tatap muka lebih menarik dan menyenangkan. Tidak semua materi bisa dijelaskan dengan LCD. Seperti materi perhitungan di mata pelajaran kimia atau matematika, siswa akan lebih mudah menangkap materi dengan memperhatikan apa yang guru jelaskan. Beda jika cuma melihat tayangan di video, siswa hanya melihat tanpa mau memahami materi.

Guru mengeluh itu wajar, menjelaskan materi rangkaian listrik yang harus dijelaskan dengan tulisan yang sangat panjang. Ditanyakan ke siswa, bukannya paham malah bingung. Mesti ngetik lagi? Berakhir dengan bingung semuanya antara siswa dengan guru. Itulah cerita dari beberapa guru.

Butuh proses dan waktu pastinya untuk membiasakan pembelajaran daring ini. Ada yang senang ada juga yang susah. Ada yang pro dan ada juga yang kontra. Bahkan di media sosial pun saling update status. Wali murid mengeluhkan kuota dan tugas yang harus dikerjakan anak-anaknya, dan meminta pemerintah untuk segera membuka sekolah. Dari guru juga banyak yang update status, kalau mengajar itu tidak mudah apalagi menyangkut dengan kedisiplinan siswa. Terserah lah mau update apa status apa saja, toh sah-sah saja.

Bagi guru, yang penting melaksanakan apa yang diprogramkan pemerintah. Intinya manut, seperti bikin RPP yang dulu sampai puluhan lembar terus diganti selembar, pembelajaran harus daring dan menggunakan microsoft 365 dan aplikasi teams, dan masih banyak lagi aturan-aturan yang harus dipatuhi.

Semoga pandemi ini bisa segera berakhir dan hidup normal lagi seperti sebelumnya. Bukan hidup dalam kekhawatiran dan ketakutan. Seperti saat flu dan batuk, bukannya berobat ke dokter tapi cukup dengan minum obat warung. Karena takut dengan vonis dokter kalau batuk itu positif kena covid 19. Hal-hal yang sepele sebenarnya, tapi itu fakta di lapangan.  

Bumiayu, 23 Juli 2020


Komentar

  1. Ternyata berbagai macam keluhan pun dirasakan oleh semua pihak: siswa, wali siswa dan guru. Mereka berharap pandemi segera berakhir.

    Ternyata lebih enak belajar di kelas dibanding daring.

    BalasHapus
  2. Kita hanya bisa berdoa semoga pandemi segera berakhir sehingga komunikasi tatap muka dengan siswa cepat terlaksana seperti biasa ya bumila

    BalasHapus
  3. He he jadi pobia ke dokter critanya...iua bun klo vm pilek n pusing dikit mending bawa istirahat saja....insyaalllah sembuh dgn sendrinya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1