Drama di Hari Raya Idul Adha

Oleh : Milati Masruroh

Alhamdulillah, hari ini bisa merayakan hari raya idul Adha. Sangat istimewa buat jagoan-jagoan. Di awali dengan malam idul adha, bakda magrib jagoan tak sabar ingin segera menuju ke masjid. Bahagia sekali mendengarkan takbiran yang berkumandang di setiap masjid. 

Malam takbiran ini serasa mengobati malam takbiran idul fitri. Dengan rombongan teman-temannya tampak semangat sekali bertakbir dengan pengeras suara. Namanya juga masih anak-anak jadi masih terdengar gurauan dengan teman-temannya. Malam takbiran sangat meriah. Ada takbir keliling  meskipun hanya di dalam desa. Diiringi musik kentongan yang nadanya bisa kompak meski tanpa latihan.

Suasana yang pasti beda dengan malam-malam biasanya. Selama 24 jam, gema takbir tak berhenti sampai menjelang sholat idul adha. Termasuk jagoan yang pulang jam 3 pagi menjelang subuh. 

Begitu menikmatinya para jagoan-jagoan di malam idul adha ini. Sampai lupa kalau keesokan harinya tetap harus bangun pagi untuk mengikuti solat idul adha di masjid. Dengan seribu janji, meskipun tak mungkin ditepati kalau bangun tidur tidak akan rewel. 

Kekhawatiran saat malam idul adha pun terjadi juga. Jagoan-jagoan susah dibangunkan. Penuh drama di pagi hari demi bisa ikut melaksanakan sholat idul adha di masjid. Waktu telah menunjukkan pukul enam pagi. 15 menit lagi, harus segera menuju ke masjid. 

Dengan sedikit memaksa, jagoan akhirnya terbangun dan langsung mandi dengan air hangat yang sudah disiapkan. Menangis itu pasti, karena masih menahan kantuk yang membuatnya susah untuk membuka mata. Melupakan janji yang sudah diucapkan ketika pamit mau pulang jam lima pagi. 

Sangat disayangkan, kalau tidak mengikuti solat idul adha yang hanya setahun sekali. Bersyukur, meskipun penuh dengan drama, kedua jagoan pun segera menuju ke masjid bersama-sama. Sambil mendengarkan rengekan jagoan yang masih ingin tidur dengan lelap. Tak apalah, yang penting bisa  mengikuti sholat idul adha.

Sholat idul adha dengan hati yang lumayan nyaman dibanding saat sholat idul fitri. Zona hijau di desa membuat sholat pun tidak harus berjarak satu meter, tapi tetap menggunakan masker. Hanya satu yang dihimbau untuk tidak saling bersalaman di antara para jamaah. 

Bumiayu, 31 Juli 2020

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1