Freewriting

Oleh : Milati Masruroh

Menulis itu suatu keterampilan, semakin banyak belajar menulis maka akan semakin terampil. Muhammad Firman Suwarya, seorang guru TIK SMP N Unggulan Indramayu Kabupaten Jawa Barat menjadi nara sumber kuliah online di WAG Belajar Gelombang 12 pada hari Rabu tanggal 1 Juli 2020 pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Masih bertemakan berbagi pengalaman menulis dan menerbitkan buku, salah satu penulis buku informatika jenjang SMP ini akan berbagi ilmu tentang Freewriting.  

Bosan menulis ini merupakan salah satu penyakit bagi para penulis. Biasanya diawali dengan menyerang pikiran, sedang asyik menulis tiba-tiba ide yang ada itu hilang entah kemana. Sudah pasti, kebingungan akan melanda. Ide yang tiba-tiba hilang membuat badan ini terasa lelah, capek, dan malas untuk melanjutkan apalagi menyelesaikan tulisan.

Ide baru juga tak jarang mendadak muncul saat bermalas-malasan ria. Duduk santai sambil termenung, membiarkan pikiran melanglang buana menjelajahi alam semesta. Seperti terbangun dari tidur, ide pun menyapa alam pikiran manusia. Semangat untuk menulis lagi, sampai belum selesai menulis ide lain pun juga tiba-tiba muncul. Karena lebih menarik, tulisan dengan ide baru pun segera ditulis lagi, tulisan lama ditinggalkan. Baru menulis satu  paragraf, ide lain kok muncul lagi. Seperti lingkaran setan kebuntuan, tulisan pun tidak kelar-kelar dan tidak selesai juga. Hanya membuat pikiran stres dan beranggapan tidak memiliki bakat untuk menjadi penulis.

Freewriting merupakan teknik menulis cepat tanpa hambatan seperti jalan tol. Dengan syarat harus konsisten  setiap harinya untuk menulis meskipun hanya lima lembar. Bagi penulis pemula, menulis lima lembar sehari itu bukan hal yang mudah, bisa membutuhkan waktu berjam-jam. Sehingga efeknya penulis pemula ini cenderung bosan untuk menulis.  

Untuk memahami dan menerapkan freewriting, ada contoh ilustrasi sederhana seperti saat mengikuti ujian yang dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 09.00 atau selama 120 menit atau dua jam, tiba-tiba jalanan macet. Padahal harus menyelesaikan 50 soal yang harus dikerjakan dengan baik, benar, dan yakin. Macet sekitar satu jam ini jelas akan mengurangi waktu ujian. Padahal soal-soal masih banyak, ada beberapa yang susah dan masih kosong. Waktu terus berjalan, semua soal harus diisi dan dikerjakan untuk mendapatkan nilai yang bagus pula. Dengan waktu satu jam yang masih tersedia, terpaksa harus ngebut untuk menyelesaikan 50 soal. Seperti berlomba dengan waktu yang saling berkejar-kejaran. Itulah gambaran yang namanya freewriting. Jadi freewriting itu bisa digambarkan menulis secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul.

Untuk dapat menerapkan freewriting, langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang penulis adalah segera menulis ide yang muncul, sebelum ide itu hilang. Kapan dan dimanapun berada, begitu ide muncul langsung ditulis sampai ending ide tulisan itu dimana pokoknya ditulis. jika situasi tidak memungkinkan, maka dilupakan atau dilewati saja. Saat bisa meluangkan waktu, barulah cek dan ricek tulisan yang sudah dibuat. Alangkah baiknya jangan memanfaatkan waktu luang, tapi harus meluangkan waktu sekitar 30 sampai 60 menit tiap harinya secara kontinu atau terus menerus.

Saat mencoba menerapkan freewriting ini, menulis terus meskipun kalimat-kalimatnya tidak nyambung, salah ketik, dan lainnya. Baru nanti ada cek dan ricek, yang dilanjut dengan proses editing. Yang harus dipahami antara menulis dan editing itu merupakan dua ilmu yang berbeda.

Cara menentukan ide yang harus dieksekusi dalam sebuah tulisan adalah ide yang dikenal dan dikuasai, sehingga akan ditulis dengan hati. Terkadang tulisan yang sederhana justru terlahir dari hati, tidak neko-neko, dan biasanya mampu menyentuh hati dan membawa para pembaca ke dalam tulisan itu. Tulisan yang berkualitas atau pun tidak berkualitas, bisa ditentukan dari faktor ide yang muncul. Jika ide yang muncul bagus dan berkualitas, maka hasil tulisan juga tidak akan jauh dari tulisan yang bagus dan berkualitas. Dalam prakteknya, menulis berkualitas menuntut sang penulis untuk mengikuti, mematuhi, dan lain-lain sebelum tulisan itu selesai ditulis, sehingga tulisan itu akhirnya tidak bisa kelar atau selesai.

Suka duka dalam menulis biasanya berawal dari sulitnya menemukan ide yang pas dan bagus untuk dibaca. Kepikiran tulisan itu benar apa gak? Nanti kalau jelek gimana? Pokoknya komplit yang dirasakan pada awal mencari ide sampai harus tanya-tanya ke teman. Sehingga, saat mau membuat tulisan harus punya komitmen jelek, kurang bagus, bagus, atau sejenisnya pokoknya ditulis. Setelah terampil dalam menulis, langkah berikutnya adalah belajar membuat outline. Dimana garis besar pokoknya saja harus selesai. Seiring berjalannya waktu akan mengalami perkembangan dalam menulis dan sejenisnya. Selanjutnya satu per satu tulisan akan selesai. Tulisan yang dibuat secara kontinu akan dijadikan satu dalam sebuah karya berupa buku, yang bisa diterbitkan di penerbit indie dan major. Yang tentunya penerbit indie lebih mudah dan lebih cepat selesai.

Pada akhir pertemuan kuliah online, beliau menyimpulkan bahwa rasa bosan itu penyakit yang sangat berbahaya melebihi covid 19. Harus berhati-hati dan waspada, karena akan menyerang dengan tiba-tiba. Sehingga untuk menangkis serangan itu harus mencoba dan mencoba lagi sampai penulis sukses menghasilkan karya. Harus percaya dan yakin, siapa pun bisa jadi asalkan ada usaha dan doa, yang kunci utamanya adalah percaya diri. Teruslah menulis dan menulis,  jangan pernah berhenti untuk terwujudnya cita-cita menerbitkan buku.

Komentar

  1. Selalu suka membaca tulisan yang bahasanya rapi
    Keren bu...👍👍🙏🙏🙏

    BalasHapus
  2. Masya Allah luarbiasa bu resumenya.🥰

    BalasHapus
  3. selalu keren BuMila resumenya

    BalasHapus
  4. Semoga nanti kwalitas tulisan kita akan baik juga.. Semangat

    BalasHapus
  5. Wah keren resume nya

    https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/free-writing-kamu-gak-bakalan-kuat.html

    BalasHapus
  6. Bu milaaaa tulisannya dah rapi yuuuuk kt buat buku, sy tunggu hehehheh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif