Belajar Dengan Cara Menulis
Saat
SMA, pelajaran matematika bukan pelajaran yang disukai oleh kebanyakan siswa. Dengan
alasan susah, banyak yang menyerah saat harus mengerjakan soal-soal
perhitungan. Bahkan ada teman yang sekarang mengajar bahasa inggris belum paham
juga kenapa buku jadi X dan pensil jadi Y. Mungkin karena teman itu lebih suka
pelajaran hafalan ketimbang perhitungan. Bagi yang tidak suka bahasa inggris
juga punya alasan kenapa bahasa inggris itu susah. Bukan karena jawaban bukan
orang Inggris, tapi kemampuan memahami pola kalimatnya yang mengalami
kesulitan. Padahal kata guru Bahasa Inggris pasti mudah, sama seperti ngomong
pakai bahasa indonesia. Hehe... selalu punya alasan untuk menutupi ketidakmampuan.
Kemampuan
orang memang berbeda-beda. Ada yang suka hafalan, ada yang suka ngitung, dan
yang lebih parah lagi ada yang tidak suka kedua-duanya. Yah itu hak setiap
orang yang sebenarnya punya kemampuan tapi tidak mau mencoba.
Memiliki
guru matematika yang kalau mengajar itu tidak pernah marah menjadi awal
tertariknya sama pelajaran yang satu ini. Semangatnya tinggi saat mau
pelajaran. Mengajar dengan komunikasi dua arah, membuat otak ini pun bekerja
keras. Ternyata, pengaruhnya sangat besar. Perasaan yang berbahagia benar-benar membawa
energi positif untuk mengikuti pelajaran dengan seksama. Begitu juga dengan pelajaran kimia, memiliki
guru yang low profile lumayan mengalirkan energi positif. Meskipun kadang
mengalami kesulitan dibanding pelajaran matematika. Tapi ya tetap berusaha
untuk menyelesaikan soal-soal yang mikirnya ekstra dan bikin otak ini panas.
Menyadari
kemampuan yang pas-pasan untuk menghafal memang menuntut cara belajar yang beda
dengan orang lain. Setiap sore hari, harus menyalin catatan yang ditulis di
blocknote saat guru menjelaskan materi. Kemudian dibaca lagi berulang-ulang
untuk mendapatkan nilai minimal KKM saat ulangan tiba. Meskipun itu bukan
jaminan hafal materi, paling tidak jawabannya nyerempet-nyerempet saat ulangan.
Untuk mengerjakan soal matematika, saat belajarnya juga harus banyak
mengerjakan latihan-latihan soal. Tidak cukup dengan hanya membaca, tapi dengan
menulis langkah-langkah menyelesaikan soal perhitungan.
Menulis
ternyata merupakan cara yang paling ampuh untuk belajar, apalagi kalau
menulisnya lebih dari sekali. Sangat membantu untuk orang yang mengalami
kesulitan saat menghafal. Bagaimanapun Setiap orang pasti mengetahui kemampuan
yang dimiliki. Kemampuan dalam menghitung atau menghafal.
Bumiayu, 4 Juli 2020

Mantap Bu
BalasHapusBelajar mengasah keterampilan menulis pak...
Hapusterima kasih
Bagus bu Mila,sudah mantap.
BalasHapusMasih belajar menulis
HapusTerima kasih bun...
keren.. .
BalasHapusterima kasih bun...
HapusTOP Bu Milla..
BalasHapusmasih belajar menulis
Hapusterima kasih bun..
Lanjuttt
BalasHapussiap bunda
HapusMenulis pada dasarnya jg merekam apa yg kita bc dan kita dengar...membantu mempertajam daya ingatan
BalasHapusMantap
Terima kasih bun
HapusKunci produktif yg menginspirasi menulis
BalasHapusKunjungi blog saya ya
https://dwimulyantiskaneka.blogspot.com
Terima kasih bunda
HapusWah... luar biasa ibu, i like it🥰
BalasHapusTerima kasih bun
HapusKeren BuMila, saat yang lain masih leyeh-leyeh ibu dah posting tulisan. Mantap
BalasHapusMengasah keterampilan menulis bun
HapusBelajar terus jangan kenal lelah
BalasHapusInsya allah bunda
HapusManatab Menulislah setiap hari utk berbagi. Mampir cakinin.blogspot.com
BalasHapusTerima kasih pak
HapusKeren..udah mampu menulis setiap hari....setuju bu mila... Kemampuan anak tentunya berbeda...
BalasHapusBerusaha komitmen bun...
HapusKeren bu, jadi iri
BalasHapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/produktif-menulis-emang-bisa.html
baru belajar menulis ini pak...
Hapus