OTW ke Kopdar RVL 3 di Malang
Sekian lama vakum di WAG RVL, lumayan sulit untuk membangkitkan semangat untuk menulis. Rencana menghadiri Kopdar RVL 3 di malang pun juga penuh ketidakpastian. Di japri pak ustadz makhrus tidak bisa menjawab karena bingung dengan keputusan yg serba salah. Kalau berangkat sendiri, gak berani pada saat menuju ke BBGP. Kalau tidak berangkat, berarti tidak ada kesempatan untuk bertemu dengan penulis-penulis profesional karena sudah pasti akan dikeluarkan dari RVL. Dijapri pak Emcho, juga belum berani menjawab siap berangkat meskipun diberi pilihan ikut online.
Bukan tanpa alasan, tidak mempunyai karya berupa buku solo tentunya sangat memalukan. Cuma jadi penggembira di antara anggota RVL baru yang punya banyak karya. Tiap hari bingung untuk mengambil keputusan. Tiba-tiba saja Bu Mien japri menanyakan kabar dan keputusan untuk ke Malang. Berharap bisa bersama, ternyata gayung bersambut. Alhamdulillah bisa berangkat karena sudah pasti tidak berangkat sendiri. Pemesanan tiket pun sekalian bareng Bu Mien. Senang sudah pasti setiap membayangkan satu kereta dengan Bu Mien. Pasti akan cerita banyak hal dari pengalaman menulis dan juga penggerak literasi di sekolahnya.
Mungkin susah dibayangkan, saat tiba-tiba Bu Mien memberi kabar kalau tidak bisa berangkat. Yaa sudahlah, mungkin memang harusnya tidak berangkat. Daripada bingung lagi, mending gak jadi berangkat. Bu Mien pun memberi kabar, kalau bunda kanjeng ternyata berangkat dengan kereta yang sama. Belum yakin mau berangkat, Bu Mien memberi kabar lagi, pulangnya juga dengan kereta yang sama. Perasaan kok dipermainkan terus dengan keadaan.
Setelah japri Bunda Kanjeng, ada angin segar lagi bisa bareng dari stasiun Malang. Bismillah, diniatkan untuk bersilaturahmi dengan para penulis meskipun tidak ada karya. Jam 05.00 pun berangkat menuju stasiun Purwokerto, meskipun Bu Mien sudah menunggu di Stasiun Purwokerto karena salah lihat jam keberangkatan dan akhirnya pulang lagi.
Setelah mampir pom bensin untuk sholat Maghrib segera menuju stasiun Purwokerto. Sudah berapa tahun tidak pernah ke stasiun ini, banyak sekali perubahan. Dari salah masuk untuk parkir, akhirnya turun di pintu keluar dan segera menuju pintu masuk yang ada di lantai 2. Lari-lari karena 5 menit lagi kereta berangkat. Bersyukur banget, Bu Mien sudah menunggu dan bantu cetak tiket. Sangat disayangkan, ketemu Bu Mien cuma cipika cipiki dan tidak sempat untuk berfoto. Bu Mien cuma menitipkan buku untuk kopdar RVL. Lega rasanya tidak tertinggal kereta, meskipun harus mengatur nafas begitu sudah duduk manis di gerbong 4 no 12B. Ternyata benar-benar penuh cerita. Semoga dilancarkan perjalanan menuju ke Malang.
KA Kertanegara
25 Oktober 2024
Komentar
Posting Komentar