Daun Bidara Jadi Daun Janda Bolong


Hoby merawat bunga sudah dari kecil. Tapi karena disibukkan beberapa pekerjaan tidak sempat untuk mengurus bunga. Bahkan untuk sekedar melihat pun tak sempat. Di musim kemarau beberapa bunga ada yang tidak terselamatkan karena lupa disiram. Bersyukur sekarang hampir tiap hari hujan turun dengan derasnya. Bunga yang hampir mati tampak mulai muncul daun-daun kecil. 

Dari sekian banyak bunga, ada satu tanaman Bidara. Entah itu bunga atau pohon, yang jelas termasuk tanaman yang disayang. Karena dari tiga tanaman yang satu sudah mati, yang satu hampir mati karena kekeringan, dan satu lagi yang tumbuh subur.

Bidara dalam pot yang diletakkan di belakang rumah tanpa sengaja terlihat aneh. Daun-daun yang biasanya rimbun hanya tinggal beberapa daun di tiap tangkainya. Yang lebih aneh lagi, kenapa jadi daun janda bolong. Di bawah terik panas matahari, di bawah daun-daunan tampak ada sesuatu yang bergerak-gerak. Penasaran pasti kan... 

Begitu dilihat dengan teliti dan seksama, tampak puluhan ulat-ulat kecil yang warnanya hampir sama dengan batang tampak sedang berpesta pora makan daun-daun segar. Pantes saja daun bidara berubah jadi daun janda bolong.

Ulat ukuran 0,5 smp 1 cm dengan warna kuning ada sedikit coklat dan hitam membuat gemes sekaligus geli. Dengan bantuan sebatang bambu bekas layangan, satu per satu ulat dipindah ke rumput-rumput liar di sebelah rumah. Mau dimusnahkan perasaan gak tega, soalnya akan berubah jadi kupu-kupu mungil yang cantik dengan warna kuning.

Seandainya tidak makan bidara, mungkin akan dibiarkan saja menikmati daun kesukaannya. Tapi, kenapa harus berada di bidara yang dibeli di daerah Jawa Timur sana, yang dibungkus rapat dengan kardus dan plastik sampai 5 hari. Ulat-ulat yang cantik, semoga tidak pernah mengganggu bunga-bunga kesayangan lagi.

Bumiayu, 3 Desember 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1