Pelatihan Agen Perubahan SMA N 1 Paguyangan Sebagai Sekolah Penggerak

      

Sebagai sekolah penggerak angkatan 3, SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes mengadakan pelatihan agen perubahan dengan nara sumber Siti Isbandiyah, S. Pd., M.M. peserta pelatihan adalah para guru dan siswa yang jumlahnya sekitar 60 orang. Moderator acara pelatihan, Siti Nur Rokhmah, S. Pd., M. Pd membuka acara dengan membaca Basmallah bersama-sama yang dilanjut sambutan kepala SMA N 1 Paguyangan Dr. Ihdi Amin, M. Pd. Acara pada hari selasa tanggal 28 November 2023 pukul 13.00 diadakan setelah kegiatan Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS).

Nara sumber pelatihan, Kepala SMA N 1 Purwokerto mengawalinya dengan sebuah game (jamboard) yang menanyakan ke peserta tentang pengertian agen perubahan yang para peserta ketahui. Hampir semua peserta menyampaikan apa yang sudah diketahui, bahkan ada salah satu siswa yang menulis dengan menggunakan tulisan Jepang. Ternyata jawaban siswa tersebut hanya merasa ingin berbeda dengan peserta lain meskipun tidak bisa membaca apalagi tahu artinya tulisan tersebut. Game dilanjut dengan pertanyaan  apa komitmen para peserta jika nantinya sebagai agen perubahan? Beragam jawaban disampaikan oleh para peserta dari belajar dari hal keci, jadi guru inovatif, dan mampu menggerakkan guru lain, dan masih banyak pendapat para peserta. Setelah selesai game, nara sumber memotivasi para peserta dengan kalimat bahwa “Banyak orang gagal bukan karena mereka tidak mampu melainkan karena mereka tidak memiliki komitmen”. Agen perubahan menurut Robbin & Coulter adalah orang yang bertindak sebagai katalisator dan mengelola perubahan yang terjadi. 

Dua video yang ditayangkan di layar monitor menggambarkan antara bad teamwork dan good teamwork. Video pertama, seekor burung yang besar menggambarkan seorang pemimpin yang baru datang, sedangkan burung-burung yang ukurannya lebih kecil dan berjumlah sekitar 14 ekor menggambarkan bawahan dari pimpinan tersebut. Apa yang terjadi? Begitu pimpinan datang dan memberikan kode dengan menggerakkan kepala ke arah kiri, para bawahan sibuk membicarakan para atasan dan menganggap remeh pada pimpinan. Tentu saja, pimpinan merasa ada yang tidak biasa dengan para bawahan. Dengan gagah berani, burung besar melompat menuju ke segerombolan burung kecil dan berada di tengah-tengah yang menyebabkan tali atau kabel tidak kuat menahan beban para burung. Begitu burung besar memutar kepala dan badan ke bawah, deretan burung kecil pun semakin berdesak-desakan. Pada akhirnya, burung besar pun terjatuh dan burung-burung kecil terpental ke atas. Pada saat burung kecil terjatuh ke bawah, terlihat tidak ada bulu yang tertinggal si badan burung. Sedangkan burung besar, masih terlihat sempurna bulu-bulu yang menutupi kulitnya. Video tersebut mengandung makna bahwa seorang kepala sekolah yang baru datang harus dihargai oleh warga sekolah seperti guru, karyawan, siswa, dan penjaga sekolah. Sebelum memutar video kedua yang menggambarkan kepiting di laut dapat mengalahkan burung pelikan, dilakukan ice breaking terlebih dahulu untuk peregangan yang diiringi lagu anak-anak yang berjudul Naik Delman. Pada video kedua  mengandung makna bahwa kerja sama itu sangat penting. Sehingga dapat digambarkan bahwa seandainya para bawahan patuh dengan pimpinan dan melakukan hal yang baik, maka sudah pasti akan menuju keberhasilan.

Fungsi agen perubahan meliputi Catalyst, Solution Giver, Proces Helper, dan Resources Linker.  Catalyst menggambarkan agen perubahan mendorong terjadinya proses kegiatan, solution Giver yang memberi solusi jika ada masalah yang rumit atau sulit diselesaikan, proces Helper yang membantu terjadinya sebuah proses, dan resources Linker, yang menghubungkan sumber yang satu dengan yang lainnya, seperti hubungan antara kepala sekolah dengan waka, guru, siswa, atau pihak lain di luar sekolah. Pentingnya menjadi agen perubahan menunjukkan bahwa institusi manapun tidak bisa terhindar dari proses perubahan. Pasalnya, perubahan memberikan dampak yang positif untuk kemajuan institusi. Perubahan tersebut bisa bersifat kecil, tapi bisa juga menyeluruh ke seluruh elemen. Agen perubahan memainkan peran yang berbeda dalam proses perubahan itu sendiri. Hal-hal yang mengidentifikasikan keberhasilan seseorang agen perubahan dari kemampuan  dalam mengatasi masalah dan keberhasilan menerapkan implementasi projek baru.

Cara menjadi agen perubahan, clue-nya adalah siapa saja bisa menjadi agen perubahan termasuk anda. Meski anda adalah karyawan golongan bawah, semua tetap memungkinkan selama anda mampu menerapkan beberapa caranya seperti pahami, tanggung jawab, yakin, memberikan informasi, dan jadikan perubahan normal. Paham dengan dampak perubahan seperti dampak baik (positif) dan buruk(negatif), sehingga jika melakukan sebuah projek harus memahami dampak yang diharapkan dan tidak diharapkan. Bertanggung jawab atas setiap keputusan dan dampaknya, artinya jika sudah berani melontarkan ide, maka harus bertanggung jawab dengan ide-ide tersebut. Setelah itu, meyakini perubahan yang dibuat secara penuh dengan berani melakukan karena yakin akan membuat perubahan. Memberikan informasi yang jelas terkait dengan dampak perubahan, seperti dalam pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran dengan tujuan melakukan perubahan pada siswa. Menjadikan perubahan normal menggambarkan sesuatu yang sangat mungkin terjadi dan tidak perlu heran.

Keunggulan yang harus dimiliki agen perubahan diantaranya adalah fleksibel, memiliki pengetahuan yang luas, dapat menyusun prioritas, bertanggung jawab, memiliki kemampuan mendengar yang baik, memiliki sifat kepemimpinan, kecerdasan emosional yang tinggi, dan mengetahui keunggulan perusahaannya. Beberapa cara untuk menjadi agen perubahan, meliputi menghargai hierarki, fokus terhadap kolaborasi, menerima penolakan, menjadi fleksibel, mencari solusi dengan orang lain, menyelesaikan masalah secara menyeluruh, mendengarkan orang lain, membangun kepercayaan orang lain, dan membantu orang lain.

Penting untuk diketahui para peserta bahwa perubahan tidak selalu membuat nyaman. Oleh karena itu, apabila ingin menjadi agen perubahan maka bisa dilakukan dengan membantu rekan kerja supaya nyaman. Membantu teman-teman untuk mempelajari hal-hal yang dapat membuat sukses setelah perubahan terjadi, maka teman-teman akan mengucapkan terima kasih dan akan terjalin hubungan yang baik. Sebelum pelatihannerakhir juga disampaikan untuk menjaga semangat sumpah pemuda, sehingga peserta harus menjadi agen perubahan. Pelatihan agen perubahan yang diselenggarakan di laboratorium kimia SMA N 1 Paguyangan dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi agen perubahan harus memiliki komitmen yang kuat sesuai dengan perannya masing-masing. Setiap orang bisa menjadi agen perubahan, meskipun setiap perubahan tidak selalu membuat nyaman.  Pelatihan dengan penyampaian materi yang sangat menarik membuat para peserta sangat antusias untuk mengikutinya. Belajar sepanjang hayat dan berproses untuk menuju kesuksesan. 


Bumiayu, 29 November 2023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1