Mati Suri


Mati suri itu digambarkan seseorang yang sudah meninggal tapi diberi kesempatan untuk hidup kembali. Begitulah kira-kira yang untuk menggambarkan seorang penulis yang masih belajar dan harus belajar tapi berhenti total tidak menulis meskipun hanya satu paragraf. 

Seribu alasan selalu diungkapkan untuk menutupi kemalasan dalam menulis. Sebenarnya gak seberat mengangkat 1 kwintal beras atau apalah, tapi pikirannya yang selalu penuh dengan sesuatu yang harus dikerjakan. Manajemen waktunya sangatlah tidak baik.

Setiap waktu sebenarnya banyak ide yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Mungkin kalau masih bisa menjaga komitmen awal menulis setiap hari, sudah menjadi empat buku solo. Tidak terbayangkan bahagianya saat bisa menorehkan namanya di cover buku meskipun hanya sekedar untuk mengabadikan tulisan yang sangat sederhana.

Motivasi untuk menulis itu memang telah mati karena ketidakjelasan dalam manajemen waktu. Dari dulu sibuk, tapi faktanya masih sempat menulis bahkan sempat membaca tulisan-tulisan hebat para penulis andal dan mengingat isi tulisannya.  Tersenyum dalam hati saja saat membayangkan 2 tahun yang lalu. 

Hari ini entah kenapa tiba-tiba kok pengin menulis lagi. Ternyata hanya karena dapat tugas untuk mengisi website sekolah yang sudah lama juga tidak bertambah isinya, hanya info-info kegiatan. Semoga saja mulai hari ini akan kembali menorehkan tulisan-tulisan sederhana. Kembali dari nol tidak apa juga. Ibarat mati suri, kehidupan akan dimulai dengan memperbaiki diri.


Bumiayu, 22 September 2023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1