Menulis itu Sulit

Melakukan sebuah pekerjaan akan mudah manakala ada mindset bisa menyelesaikan pekerjaan meskipun sangat sibuk dengan waktu yang sangat terbatas. Mendapatkan tugas menulis di website sekolah tentu saja menjadi sebuah tantangan menjadi guru yang harus bisa menunjukkan kemampuan dalam keterampilan menulis.

Menulis di website sekolah ternyata memiliki kendala dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat. Pada saat membuat sebuah tulisan dengan mood yang baik, menulis terasa sangat mudah dan mengalir saja. Pa
dahal terkadang tujuannya hanya untuk mengasah keterampilan dan menjaga sebuah komitmen untuk menulis setiap hari. Tetapi, kenapa merasa kesulitan di saat mendapatkan tugas menulis di website?

Ternyata, menulis di website sekolah itu harus mengikuti aturan penulisan sesuai dengan PUEBI. Mudahnya harus sesuai dengan subjek, predikat, objek, dan keterangan. Mungkin karena yang membaca artikel di website sekolah itu juga siswa.

Mindset menulis bagi penulis pemula harus sesuai aturan PUEBI jadi menggugurkan kesan kalau menulis itu mudah. Menulis menjadi pekerjaan yang sangat sulit, kecuali mengcopas tulisan penulis lain yang harus mencantumkan daftar pustaka agar tidak memplagiasi tulisannya.

Bagi penulis profesional, sudah pasti tidak akan mengalami kesulitan saat harus membuat berbagai jenis tulisan. Dan masih ingat saat membaca tulisan Prof. Dr. Ngainun Naim sebagai dosen, tidak bisa untuk mengomentari karena tulisannya memang untuk kalangan civitas akademika. Tetapi saat membaca tulisan beliau yang merakyat, seakan menulis itu jadi sangat mudah dan mengalir seperti air. 

Semoga tetap semangat untuk selalu menulis meskipun tulisan itu tidak sesuai dengan aturan PUEBI. Selagi tidak menyangkut SARA, tetap berusaha untuk menjaga komitmen untuk menulis setiap hari. 


Salam literasi 


Bumiayu, 13 November 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1