Proses Pembelajaran Daring dengan Aplikasi 365
Salah satu
cara yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID 2019
dengan Phisycal Distancing atau pembatasan jarak manusia secara fisik
untuk menghindari sebuah kerumunan. Semua warga masyarakat tidak diperkenankan
untuk keluar rumah, tetapi harus tetap berada di rumah selama masa pandemi
virus corona. Keputusan pemerintah ini, tentu saja berdampak pada dunia
pendidikan. Proses pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka di sekolah,
dialihkan menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan) yang harus dilaksanakan
dari rumah.
Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara
konvensional, kini semuanya dialihkan menjadi model pembelajaran berbasis
daring. Pembelajaran daring pada dasarnya merupakan model pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan jaringan (internet) jarak jauh, dengan bantuan alat
perantara seperti gadget, laptop, smartphone dengan aplikasi seperti google
classroom, zoom, skype, whatsapp, hangout, web conference, dan MS 365 atau
dikenal dengan aplikasi teams.
Untuk mempermudah proses pembelajaran, sekolah berupaya
mencari solusi agar proses pembelajaran tetap berlangsung dari rumah. Dengan
tujuan, baik guru maupun peserta didik tetap dapat bertatap muka meskipun
melalui dunia maya, sehingga ada kedekatan antara guru dan peserta didik. Penggunaan
aplikasi MS 365 atau dikenal dengan aplikasi teams, harapannya dapat membantu
proses belajar mengajar yang dilaksanakan meskipun jarak jauh. Selain itu, juga
dapat membantu guru dalam pengelolaan kelas.
Penggunaan aplikasi MS 365 dapat mengakomodir pembelajaran
daring secara menyeluruh dan dapat disetting sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran. Fitur-fitur yang ada di aplikasi ini diantaranya obrolan (chatting),
panggilan (call), dan layanan pertemuan (meeting). Proses pembelajaran yang
dilaksanakan secara sincronus dan asinkronus dan menggunakan aplikasi MS 365
ini sangat membantu dalam proses pembelajaran. Guru dapat berkomunikasi dengan
peserta didik melalui chat maupun meeting. Di awal pembelajaran, guru akan
menyapa peserta didik melalui chat dengan menanyakan kabar dari para peserta
didik. Guru juga memastikan kepada peserta didik sebelum proses belajar
mengajar, untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang sudah diunggah sehari sebelumnya
oleh guru.
Untuk penguatan materi terhadap peserta didik, guru
mengadakan meeting selama kurang lebih 30 menit. Selama meeting berlangsung,
guru berinteraksi dengan peserta didik seperti tanya jawab materi supaya dapat
membantu peserta didik lebih memahami materi. Selama meeting berlangsung, untuk
menarik perhatian peserta didik, guru harus mempersiapkan PPT atau power point
untuk materi yang akan dibahas. PPT yang menggambarkan point-point materi yang
akan dijelaskan oleh guru dan dipahami oleh peserta didik. Setelah peserta
didik mengikuti meeting, guru memberikan pertanyaan yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dengan menggunakan bentuk quiz.
Penggunaan MS 365 atau aplikasi teams memudahkan guru untuk mengetahui
kehadiran peserta didik selama meeting berlangsung. Aplikasi teams menunjukkan
data secara akurat dari mulai kapan peserta didik bergabung sampai peserta
didik keluar dari meeting. Dengan cara pada akhir meeting, guru tinggal mendownload
kehadiran peserta didik.
Setelah meeting selesai, pembelajaran dilanjutkan secara
asincronus, dengan memberi tugas pada peserta didik melalui aplikasi teams dan
harus diunggah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pemberian tugas
kepada peserta didik dapat berupa lembar kerja peserta didik (LKPD), pembuatan
video pada saat mengerjakan tugas, atau mengerjakan langsung dengan soal
pilihan ganda yang ada pada MS Form di MS 365. Tugas-tugas yang sudah diunggah
di aplikasi MS 365 memudahkan guru untuk langsung memberi umpan balik ke
peserta didik.
Pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi teams ini,
sangat efektif digunakan sebagai pengganti tatap muka di kelas. Guru dapat
melihat peserta didik melalui kamera, dan berkomunikasi langsung dengan peserta
didik. Terasa sangat berbeda, dibandingkan pada saat proses pembelajaran
dilakukan satu arah, dimana guru hanya memberi materi dan tugas tanpa
komunikasi langsung. Meskipun bertatap maya, tetapi respon peserta didik lebih baik,
semangat, dan termotivasi untuk belajar mandiri dan mengerjakan tugas.
Penggunaan aplikasi MS 365, menuntut guru maupun peserta
didik untuk lebih memahami IT. Apalagi pada pembelajaran abad 21, Guru harus
mau belajar dan terampil dalam menggunakan IT pada sebuah proses pembelajaran.
Seorang guru juga harus kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dan kehadirannya selalu dirindukan peserta didik.
Komentar
Posting Komentar