Mengemudi Tanpa Alas Kaki


Sejak menjadi guru produktif TKRO, ada satu tuntutan yang sebenarnya tidak wajib tapi paling tidak bisa sebagai satu pengalaman yang bisa disampaikan ke peserta didik saat mengajar. Mengajar kompetensi keahlian TKRO atau orang lebih mengenalnya jurusan otomotif, tentu saja berkaitan dengan kendaraan roda empat baik yang manual maupun matic. 

Kunci bisa mengajar di kelas selain dapat menguasai kelas juga harus menguasai materi yang akan disampaikan. Tentu saja, sebagai guru produktif harus tahu yang namanya rem, gas, dan kopling. Untuk mengetahui ketiga hal tersebut, mau tidak mau meskipun mentalnya kerupuk harus mau belajar mengemudi mobil atau nyetir. 

Dari belajar maju mundur pakai mobil sendiri, sampai kursus supaya lebih berani di jalan raya. Terbiasa belajar tanpa menggunakan alas kaki tentu saja ada alasannya. Rasanya lebih peka dan bisa mengira-ngira saat menginjak rem, gas, dan kopling.

Membaca salah satu artikel di media sosial efek mengemudi tanpa menggunakan alas kaki membuat rasa penasaran untuk membacanya. Ada rasa khawatir, karena memang tidak pernah menggunakan alas kaki. Jadi rasa ingin tahunya lebih tinggi. Waktu kursus, sempat diledek sama pelatihnya. Gak keren banget, hari gini kalau nyetir gak pakai sepatu. Nanti kalau lupa bawa sepatu malah repot sendiri. Ternyata kejadian itu betul-betul terjadi. Sampai sekolah baru sadar kalau lupa bawa sandal. Untung ada sepatu cadangan di kantor. Tapi cukup malu juga kalau dilihat orang, turun dari mobil tanpa alas kaki. 

Setelah membaca artikel tersebut, efek mengemudi tanpa alas kaki, ternyata tidak begitu fatal. Hanya saja, kalau tanpa menggunakan alas kaki bisa menyebabkan kaki berkeringat dan menyebabkan efek licin pada pedal, sehingga pada saat darurat dan harus menginjak rem akhirnya akan meleset. Apa benar begitu ya?Sambil mengingat-ingat, bisa benar bisa juga tidak. Mobil sekarang sudah pasti ada ACnya, jadi untuk berkeringat  kemungkinannya kecil. Kecuali kalau ACnya mati atau rusak.

Dan untuk kejadian mengemudi tanpa alas kaki juga paling kalau pengemudinya perempuan. Tapi, sepertinya itu bukan masalah yang besar. Masalah yang dikembalikan ke masing-masing orang. Daripada pakai alas kaki tapi gak peka saat ngerem tentunya lebih berbahaya. 

Mengemudi mobil memang banyak yang harus diperhatikan dan ekstra hati-hati. Dari lihat kanan kiri yang terkadang tiba-tiba sepeda motor menyalip dari kiri, ibu-ibu yang sukanya di tengah-tengah tapi pelan, dan juga di tanjakan yang tiba-tiba mobil di depannya berhenti mendadak. Hal-hal sepele tapi cukup membuat jantung terasa mau copot.  

Bumiayu, 29 Januari 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1