Sepenggal Cerita di SMK (bagian 3)

Oleh : Milla Efendy

Siswa dan siswi SMK yang rata-rata usianya antara 15 sampai 18 tahun merupakan remaja yang sudah mulai mengenal lawan jenis. Mulai menjalin hubungan  dengan teman satu sekolah bahkan ada yang satu kelas. Menghadapi siswa maupun siswi yang sedang jatuh cinta tidaklah mudah. Seorang guru maupun BK tidak mampu memisahkan keduanya. Hanya mampu menasehati dan mengawasi juga saat berada di lingkungan sekolah. 

Kedua sejoli menganggap dunia milik berdua dan orang lain ngontrak. Tanpa rasa malu, keduanya berboncengan baik saat berangkat maupun pulang sekolah. Mungkin korban sinetron juga, keduanya saling memanggil dengan sebutan papa-mama, abi-umi, dan juga  ayah-bunda. Meskipun tidak vulgar di depan umum, tapi seperti sudah berumah tangga dengan memanggil pasangannya.

Menghadapi siswa yang sedang jatuh cinta, tidak akan peduli dengan sekolah. Demi cinta, siswa yang seharusnya menyelesaikan tugas sekolah atau belajar lebih memilih menghabiskan waktu untuk ngobrol atau chat dengan pujaan hatinya. Bahkan belajar untuk menghadapi ulangan keesokan harinya dianggap sudah tidak penting lagi.

Bagaimana mungkin, seorang siswa tidak tergila-gila saat melihat siswi dengan paras yang cantik, kulit putih, dan senyum yang manis. Meskipun akhirnya harus gigit jari, saat mengetahui siswi tersebut sudah ada yang memiliki.

Siswa SMK kadang melakukan sesuatu yang bikin geleng-geleng kepala dan guru harus mengelus dada. Ada seorang siswa sampai memasang taruhan seratus ribu dengan tantangan menembak seorang siswi yang kulitnya hitam dan cuek. Yang berhasil melumpuhkan hatinya dengan diterima menjadi kekasihnya berhak mendapat uang tersebut. 

Berawal dari keisengan, harus berakhir dengan rasa sakit hati siswinya. Karena merasa dipermainkan oleh ulah para siswa yang sudah membuat hatinya berbunga-bunga. Tanpa sepengetahuannya, dijadikan sebagai bahan guyonan.

Masih ada juga seorang siswa kelas sebelas yang menjalin hubungan dengan siswi kakak kelasnya. Sebagai bukti cinta sehidup semati, siswi tidak rela saat harus diputuskan sepihak. Mencoba melukai diri sendiri tanpa pikir panjang. Begitu cintanya sama siswa, hatinya tidak mau menerima siswa lain. Ada-ada saja ulah siswa dan siswi SMK.

Seandainya sekolah tidak punya aturan, banyak siswi yang berpenampilan bak artis. Memakai lipglos warna dan juga softlens yang membuat orang yang melihat ingin memandangnya lagi. Ada yang aneh, saat bola mata yang biasanya berwarna hitam tiba-tiba berubah menjadi warna lain.

Itulah sebagian kisah siswa dan siswi SMK yang sedang mengalami masa-masa remaja yang indah. Seperti lagu lawas yang berjudul Kisah Kasih di SMA. Dan untuk pembuktian juga masa-masa yang paling indah adalah masa SMA/SMK. Masa yang akan menjadi cerita di masa tua dan akan teringat kembali memorinya saat memiliki sang buah hati di usia yang sama.

Bumiayu, 3 Maret 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1