Sup Balungan

Oleh : Milati Masruroh

Memasak itu sebenarnya pekerjaan yang paling tidak disukai. Sejak kecil, ibu tidak pernah menyuruh pekerjaan yang satu ini. Paling menyapu lantai saja, itu juga kalau gak malas.

Mungkin ibu juga paham betul sama anak perempuan yang satu ini. Mending gak makan kalau tidak ada makanan di rumah. Meskipun di kulkas banyak aneka sayuran juga tetap saja kalau ibu pulang masih utuh.

Kebiasaan itu masih saja berlangsung sampai menikah. Untung suami mencoba memahami kalau sang istri tidak pintar memasak. Pikiran ini kok ya tidak sadar juga kalau sudah ada suami. Apa yang dimasak ibu ya itu yang dimakan suami. Sadar dosa sama suami, tapi memang gak bisa dipaksakan juga.

Begitu memiliki rumah sendiri, baru merasakan kalau tanggung jawab ibu di rumah itu salah satunya memasak. Jam 2 pagi, sudah terbangun. Takut waktunya gak cukup untuk memasak. Jadi setengah empat masakan pun sudah siap. Setengah empat pagi, kalau sekarang ya baru mulai memasak.

Tuntutan anak-anak yang ingin dimasakin ibunya lumayan bikin stres. Tapi anak-anak selalu memuji kalau  masakan ibu itu enak. Padahal enak di mananya ya?

Setiap kali hari raya idul adha, begitu dapat bagian daging sudah pasti langsung dikasihkan ke ibu. Maksudnya dimasakin sekalian dan terima matengnya aja. Paling bikin sate sendiri karena mudah, dan itu pun suami yang bikin. Begitu juga ibu mertua, selalu mengirim sop dengkil yang rasanya begitu lezat. Tahun kemarin, pas hari raya idul adha ibu mertua dipanggil sama yang maha kuasa.

Hari raya tahun ini, ingin mencoba menjadi ibu yang pandai memasak. Meskipun masih tanya sama kakak perempuan yang jago masak. Bumbu  yang harus dibuat untuk bikin sop balungan. Bakda maghrib mulailah mengeksekusi itu balungan seperti yang diajari kakak tercinta. Lama dan pegal pinggang ini menunggu matengnya daging. Paling tidak sampai empuk. Jam setengah delapan masih juga di dapur nungguin sop balungan.

Mungkin kalau cerita ke orang saat buat sop balungan akan ditertawakan. Karena menurut yang jago masak pasti mudah. Bagi yang tidak bisa masak itu perjuangan, mencicipi rasanya saja tidak cukup lima kali.

Alhamdulillah, sop balungan yang dimasak pun akhirnya ludes tanpa sisa. Kata jagoan hebatku, tumben ibu bisa masak enak banget. Ah, jagoan memang selalu bisa membuat ibunya bak chef profesional

Bumiayu, 1 Agustus 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1