Sepenggal Cerita di SMK


Oleh : Milla Efendy

Waktu bergulir begitu cepat, apalagi saat aktifitas padat dari pagi sampai sore. Perasaan baru tidur, sudah pagi lagi dan harus bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Begitu yang dirasakan setiap hari. Saat hari Jumat terasa senang, karena bisa istirahat dua hari di rumah. Saat ahad sore, terasa badan masih lelah karena keesokan harinya harus berangkat lagi.

Tidak ada syukurnya? Gak juga, cuma sedikit curhat saja. Semua orang merasakan. Aktifitas seharian pasti capek, tapi kalau dijalani dan dinikmati bukan sesuatu yang baru juga. Setiap hari ketemu pekerjaan yang sama.

Menjadi pengajar di tingkat lanjutan, setiap hari bertemu dengan siswa di kelas yang berbeda. Seperti mempermainkan perasaan. Mengajar di kelas A dengan karakter siswa yang cenderung menyebalkan akan segera terobati saat mengajar kelas yang siswanya menyenangkan.

Guru SMK itu ibaratnya tidak boleh kalah dengan siswa. Jika di awal pembelajaran, siswa sudah meremehkan seorang guru, maka siswa lain akan ikut-ikutan. Siswa menganggap guru seperti teman sendiri. Tidak ada unggah ungguh. 

Sangat disayangkan, saat ada guru justru membiarkan siswa membawa kopi dalam kelas atau merokok bersama. Bukannya memberi contoh yang baik, tapi malah mendukung siswa melanggar aturan dari belakang.

Mengajar siswa di usia yang merasa dewasa tapi pada faktanya seperti anak-anak tidak mudah. Apalagi jika menghadapi siswa yang bermasalah dengan latar belakang keluarga yang broken home. Tapi, tidak semua siswa dari latar belakang masalah yang sama bermasalah.

Masalah siswa di tingkat lanjutan sangat kompleks. Ada yang dari rumah berangkat, tapi tidak sampai di sekolah. Lebih memilih main PS atau kumpul dengan teman-temannya. 

Ada juga yang selalu tidur di kelas karena semalaman bermain game. Tidak peduli guru sudah datang, tetap saja tidur nyenyak menikmati mimpi indah. Begitu terbangun, dengan wajah tak berdosa hanya memperhatikan teman-temannya yang mentertawakan. Menahan kantuk yang tak tertahan.

Banyak cerita dari siswa yang bisa diungkapkan dalam bentuk tulisan. Dari permasalahan yang ringan sampai yang berat.

Bumiayu, 26 Februari 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1