Sakit Bergilir

Oleh : Milati Masruroh

Hari ini tidak mendapat jatah piket di sekolah alias WFH. Lumayan melegakan, tidak terburu-buru memasak untuk menyiapkan sarapan. Bisa santai setelah sholat subuh. Dua hari jagoan-jagoan mengalami flu dan batuk yang cukup membuat kekhawatiran berlebihan. Mau ke dokter takut, gak ke dokter gak tega lihat wajah jagoan-jagoan yang pucak dan sesak nafas karena batuk.

Jagoan-jagoan yang aktif seminggu ini rajin sekali berolah raga. Dari pagi sampai sore tidak berhenti seperti atlit yang mau lomba. Di satu sisi senang, karena jagoan-jagoan ini tidak sibuk main handphone.  Tapi di sisi lain, kedua jagoan kelelahan.

Teriknya panas matahari setelah bakda dhuhur tidak membuat jagoan untuk diam di rumah dan tidur siang. Tapi malah tertantang untuk fisik bersama tiga temannya. Berlari-lari kecil menuju ke desa tetangga sekitar 2 km. Rupanya aliran sungai yang deras di antara bebatuan besar cukup menarik perhatian jagoan dan temannya untuk bermain air yang kemudian berlanjut dengan mandi sambil berenang. Panasnya matahari sudah tidak dipedulikan lagi. Yang penting seneng dan seger.

Jam empat sore, tampak jagoan pulang ke rumah dengan keringat yang bercucuran di dahi dan juga punggung. Tak perlu ditanya, jagoan sudah langsung cerita keseruannya mandi di sungai pinggir desa tetangga. Seperti biasanya, bakda magrib jagoan menuju ke mushola untuk mengaji. Belum ada tanda-tanda kalau jagoan merasa sakit. Jam delapan malam, tiba-tiba badannya panas disertai batuk yang tidak mau berhenti, dan nafas pun tersengal-sengal. Haduh, bikin panik. Persediaan obat turun panas dan batuk pun segera  diminum jagoan untuk mengurangi rasa sakit.

Pagi hari harus berangkat piket ke sekolah meskipun tidak tega meninggalkan jagoan yang sedang sakit. Kekhawatiran yang berlebihan akhirnya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, meskipun sore hari harus balik ke sekolah untuk finger print. Kesembuhan jagoan sangat melegakan dan menghilangkan rasa khawatir yang berlebihan.  

Hari berikutnya, tampak langit kehitaman tandanya mau turun hujan. Jagoan kecil serasa melihat emas kala hujan turun dengan derasnya. Meskipun sudah mandi, kalau hujun turun akan lari keluar dengan seribu alasan. Alasan beli jajan, alasan cuci tangan dan kaki, dan masih banyak alasan lain. Membiarkan jagoan kecil hujan-hujanan itu sudah biasa. Tapi karena kondisinya yang juga agak pilek badannya pun menggigil kedinginan. Badan yang menggigil pun segera diguyur dengan air hangat. obat batuk dan penurun panas pun segera diminum.

Jagoan-jagoan yang aktif dan tidak pernah mau diam sebenarnya sudah terbiasa renang dan hujan-hujanan. Tetapi karena kondisi yang tidak fit, kondisi badan pun akhirnya ngedrop.    

Bumiayu, 18 Juni 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1