Pertemuan Rutin Malam Jumat
Oleh : Milla Efendy
Hidup di desa masih banyak tradisi yang harus dipertahankan.
Termasuk pertemuan rutin bapak-bapak sepekan sekali secara bergilir. Tujuannya
sebenarnya sederhana, biar bisa bersilaturahim dan mudah berdiskusi di saat ada
kegiatan. Di samping itu juga sekalian kirim doa untuk keluarga yang telah
meninggal.
Pertemuan rutin satu RT diikuti hanya sekitar dua puluh
kepala keluarga. Ya memang jumlahnya cuma segitu, semua ikut berpartisipasi.
Dengan arisan yang hanya formalitas, semua dengan senang hati mengikutinya.
Tidak melihat yang mampu dan kurang
mampu, semua guyub dan berkenan hadir di pertemuan tersebut.
Dengan bergilir, semua warga mendapat jatah ditempati.
Kebanyakan dengan senang hati menyediakan makan sebagai suguhan setelah tahlil.
Arisan yang tidak ada model kocok, tapi menawarkan ke setiap warga yang siap
ditempati untuk malam Jumat depan.
Tidak ada yang dipaksakan, tapi menyesuaikan kesiapan tuan
rumah. Bagi yang bekerja di luar kota,
maka akan mendapatkan jatah ditempati setelah pulang ke rumah. Semuanya legowo,
dan tidak ada yang saling mencela satu sama lain.
Merasa berangkat pagi dan pulang sore, selalu memilih
ditempati saat waktu libur. Lelah tak dapat dihindari, dan capek pun tak
hilang. Meskipun menu masakannya pesan, tetap saja kaki ini merasa pegal
menyiapkan hidangan makan malam.
Rasanya tak sanggup kalau harus memasak menu makan untuk
pertemuan rutin malam Jumat. Hanya memasak nasi saja, menu yang lain terpaksa
harus pesan. Toh gak masalah buat bapak-bapak. Yang penting kebersamaan
antarwarga yang harus tetap terjaga.
Bumiayu, 24 Desember 2020
Komentar
Posting Komentar