Kedatangan Tamu Tak Diundang
Oleh : Milla Efendy
Kejadiannya sudah beberapa tahun
yang silam. Sejak pindah ke rumah sendiri yang belum ada tetangga kanan kiri,
sering merasa ketakutan pada malam hari saat sendiri. Kalau suami ada acara dan
sampai menginap, sudah pasti ditemani adik laki-laki. Tidur jadi terasa lebih
nyenyak.
Setiap kali kecapekan, biasanya
langsung batuk dan tidak merasakan flu
terlebih dahulu. Batuk yang tidak pernah diobati, karena sudah pasti seminggu
baru sembuh. Dan hanya menggunakan kencur yang diparut, kemudian dikasih
sedikit garam dan juga air hangat. Lumayan melegakan tenggorokan.
Setiap kali batuk, tidur tidak
pernah nyenyak. Saat mau berbaring, tenggorokan terasa langsung gatal. Dan
batuk pun serasa berebutan. Minum air panas tidak cukup mengurangi rasa gatal.
Untuk mengurangi batuk yang tidak juga berhenti, biasanya akan tidur dengan
posisi duduk. Lumayan setengah jam bisa tertidur dengan pulas. Serasa
menghitung waktu, setiap kali melihat jam dinding hanya bergerak ke satu angka.
Malam terasa sangat lama, hawa dingin membuat batuk ini semakin menyiksa.
Saat jarum jam menunjukkan pukul
dua malam, tiba-tiba terdengar bunyi jendela yang terbuka dengan cukup keras.
Dengan segera, membangunkan suami untuk melihat ke kamar belakang. Dengan
berjalan perlahan-lahan, suami pun segera menyalakan lampu yang belakang rumah.
Benar saja, tiba-tiba terdengar suara lompatan yang cukup keras dari jendela
yang tingginya dua meter dari lantai.
Tak terbayangkan, di bawah jendela ada tumpukan batu belahan.
Untuk yang kedua kalinya kedatangan tamu tak diundang tapi selalu
ketahuan. Ternyata ada hikmahnya, batuk yang membuat tidak bisa tidur nyenyak dan mengganggu yang lain. Tidur
dengan posisi duduk tentu saja tidak senyaman dibanding tidur dengan berbaring.
Bumiayu, 26 Desember 2020
Komentar
Posting Komentar