Bunga yang Terlupakan

Oleh : Milla Efendy

Hampir tiga minggu aktivitas di luar rumah. Selain ke sekolah, ada acara keluarga yang waktunya di dua hari yang biasanya untuk libur. Libur dua hari yang dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Dari mencuci, menyetrika, beres-beres rumah, dan juga merawat bunga.

Bunga terpaksa terbengkalai tidak pernah terurus. Beruntung setiap pagi dan sore selalu hujan, jadi bunga tumbuh subur bersamaan dengan rumput-rumput yang tumbuh di sekelilingnya. Setiap hari cuma dilirik dan tidak pernah disentuh.

Hujan yang turun deras dari waktu subuh sampai  jam delapan pagi tentu saja membuat malas penghuni bumi. Nyaman dibalik selimut tebal dan membuat malas untuk beraktivitas. Kalau dituruti pasti inginnya tidur terus. Untuk melawan hawa dingin, segera menuju ke meja setrika. Baju-baju sudah menumpuk di keranjang yang membuat kamar penuh dengan baju. Jam 10 pun kelar menyetrika.

Dilanjut ke belakang rumah untuk melihat kabarnya bunga. Bunga tumbuh subur tapi tidak cantik. Saingan dengan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekelilingnya. Dengan peralatan yang biasa digunakan mulai dirapikan dan dibersihkan pot bunganya. Memindahkan bunga-bunga untuk mengganti pemandangan. Bunga yang sudah cantik, sebagian ada yang dipindah depan rumah.

Tak hanya mengurus bunga, rumput yang tumbuh liar di belakang dan samping rumah juga dicabut. Karena tidak terbiasa, tangan lumayan capek dan pegal. Ditambah memindahkan pot dari belakang ke depan rumah. Pinggang rasanya gak karuan. Menjelang magrib segera mengambil pupuk mutiara. Kasihan bunga yang sudah satu bulan lebih tidak pernah dikasih pupuk. Biar tambah subur dan juga tambah cantik.  

Aktivitas yang tidak berhenti dari pagi membuat badan rasanya panas. Lelah yang tidak dirasakan. Vitamin C segera diminum untuk menambah daya tahan tubuh. Tapi ternyata tidak cukup, badan tetap panas dan harus segera minum obat. Meskipun diledek sama pak Su katanya susah dibuat sendiri, hidupnya diatur sama bunga. Bunga sudah di satu tempat dipindah ke tempat lain. Terserah sama pak Su mau komentar apa. Yang penting menikmati hidup.

Bumiayu, 29 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1