Materi Pembelajaran yang Terkesan Dipaksakan

Oleh : Milla Efendy

Pembelajaran daring yang masih berlanjut sampai tanggal 25 Januari kemungkinan besar masih diperpanjang lagi. Meskipun menjadi guru di sekolah, tetap saja menjadi ibu di rumah. Maksudnya selain menjalankan tugas mengajar dengan daring, di rumah harus mendampingi lagi anak-anak yang juga mengerjakan tugas secara daring.

Sabar dan harus sabar itu kuncinya untuk menahan amarah dengan anak-anak yang terkadang seenaknya sendiri minta mengerjakan tugas di waktu yang tidak tepat. Anak-anak yang lebih banyak bermain selama seharian, di saat harus mengerjakan tugas alasannya capek dan ngantuk.

Mendampingi anak-anak belajar diharuskan untuk menyempatkan waktu. Jadi harus menyesuaikan waktunya anak-anak. Bukan memaksakan kehendak harus waktu tertentu untuk mengerjakan. Imbasnya anak-anak ngambek dan tidak mau mengerjakan.

Anak-anak masih sangat membutuhkan pendampingan orang tua saat belajar. Apalagi materi sekarang sudah di luar nalar, menganggap anak-anak sudah pandai membaca. Di lingkungan kota mungkin bisa saja anak TK sudah lancar membaca. Di lingkungan desa tidak mungkin semua anak-anak seusia TK sudah lancar membaca. Ibaratnya mau sekolah saja sudah bersyukur. Membaca sudah bukan prioritas lagi untuk siswa yang baru masuk SD.

Banyak orang tua yang menjadi kalang kabut dibuatnya. Apalagi orang tua yang hanya tamatan SMP bahkan ada yang SD. Soal-soal yang harus diselesaikan terkadang tidak semua orang tua bisa mengerjakannya. Tuntutan kurikulum yang dirasa kurang pas saja untuk anak seusia SD kelas 1. Yang seharusnya lebih fokus untuk kelancaran menulis dan membaca.

Materi dan latihan soal ada di buku tema, dimana tiap bulannya ganti tema. Kadang merasa kasihan sama anak-anak yang harus dipaksakan untuk mengerjakan soal dengan materi yang sebenarnya belum saatnya diberikan. Contoh saja, saat anak-anak disuruh memahami jenis gerak lokomotor dan non lokomotor. Itu hanya contoh saja.

Tapi mau gimana lagi, tuntutan kurikulumnya sudah seperti itu. Siapa yang akan direpotkan? Tentu saja guru di kelas berikutnya. Yang kena imbas guru di sekolah lanjutan. Merasa dikejar-kejar materi yang banyak tapi siswa tidak paham dengan materinya. Asal lanjut dan yang penting selesai materinya. Memprihatinkan sekali, saat mengetahui siswa tidak hafal perkalian dan pembagian yang menjadi dasar dari mata pelajaran eksak.

Bumiayu, 10 Januari 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1