Laptop yang Bikin Galau

Oleh : Milla Efendy

Pembelajaran daring selalu punya cerita. Mengajar jam pertama rasanya agak was-was sama siswa. Dari 36 siswa, jika separuhnya bisa ikut vicon rasanya sudah senang. Apalagi jika ikut semuanya. 

Pertemuan pertama di semester genap diawali dengan sosialisasi kompetensi dasar yang akan dipelajari. Begitu vicon dimulai, satu per satu siswa mulai tergabung. Ada rasa bahagia melihat wajah-wajah para siswa di layar laptop secara bergantian. Aplikasi teams yang gagal diunduh, membuat semua siswa ikut tidak bisa muncul serentak. Sudah mencoba beberapa kali unduh aplikasi tetap berakhir dengan kegagalan. Ada apa lagi dengan laptop ini? Apa mesti ganti lagi?

Belum lama mengganti HP, sekarang dipusingkan dengan laptop. Mengajar dengan aplikasi teams, lebih enak menggunakan laptop ketimbang HP. Tapi apa boleh buat, dengan menggunakan HP, lumayan bisa melihat siswa meskipun cuma 7 yang muncul di layar HP.

Laptop kecil atau netbook yang dibeli lima tahun lalu, juga karena laptop tiba-tiba mati sendiri. Padahal waktu itu harus membuat laporan keuangan bantuan dari provinsi yang harus segera diselesaikan. Asal membeli netbook, karena masih gaptek dan sekarang pun juga masih lumayan gaptek. Netbook yang bisa digunakan untuk mengajar di kelas dan tersambung dengan lcd. Tidak memperhatikan berapa ram dan lain-lainnya. 

Jaman yang serba IT, serba aplikasi, dan serba internet, jelas akan terhambat jika laptop atau netbook sudah tidak mendukung. Apalagi masih dengan windows 7, katanya sudah ketinggalan jaman. Bagi seorang ibu yang gaptek, sudah pasti membeli laptop yang penting bisa dipakai. Mudah dan tidak ribed.

Bumiayu, 7 Januari 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1