Berpikir Positif Sama Siswa

Oleh : Milla Efendy

Pembelajaran daring masih punya cerita, rasanya resah saat harus mengajar belum ada persiapan materi dalam bentuk ppt atau power point. Meskipun belum tentu waktunya cukup untuk menjelaskan materi. Paling tidak ada penjelasan sedikit mengenai inti dari materi yang akan disampaikan.

Menjelaskan materi meskipun sesaat rasanya lebih tenang, paling tidak bisa komunikasi dengan siswa. Dan siswa yang motivasinya tinggi untuk belajar bisa mengikutinya dengan baik. Tak mempedulikan signal yang seringkali tidak bersahabat. Namanya juga usaha, memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk siswa.

Saat penjelasan materi ada kepuasan tersendiri. Apakah siswa memperhatikan? Positif thinking saja sama siswa. Toh, saat mengerjakan tugas dan diunggah kesalahannya masih bisa ditoleransi. 

Pembelajaran daring melalui vicon jelas berbeda dengan tatap muka secara langsung. Tapi, dengan bertatap muka melalui layar HP maupun laptop termasuk lebih baik daripada cuma sekedar mengeshare materi dan tugas. Ada sedikit ikatan batin dengan siswa, dengan bertanya langsung kendala yang dihadapi saat siswa tidak juga mengumpulkan tugas.

Sekedar mendengarkan apa yang disampaikan siswa lumayan menumbuhkan semangat siswa yang masih harus perbaikan nilai di semester gasal karena belum tuntas. Menanggalkan egois seorang guru yang seharusnya mengatur siswa bukan diatur siswa.

Sebagai guru mulai menyadari dan memaklumi kondisi siswa sekarang yang beda jauh dengan jaman guru sekolah. Ada yang bilang, siswa sekarang itu korban sinetron yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi. Siswa jaman now yang sikapnya seolah-olah sudah tidak melihat etika sebagai seorang siswa terhadap guru. Tidak perlu sakit hati atau dendam, saat bertemu atau berpapasan siswa tidak menyapa dan tidak menganggap orang yang harus dihormati. Jadi diambil nyamannya saja.

Pada pembelajaran daring melalui vicon, banyak hal yang bisa diambil hikmahnya. Berpikir positif dan tidak menganggap siswa tidak hadir itu karena malas atau tidak niat untuk ikut, tapi karena tidak ada kuota atau signal jelek. Sepertinya itu akan lebih baik. Karena di akhir semester tidak dapat dipungkiri, guru hanya membutuhkan bukti fisik tugas yang diunggah atau dikumpulkan untuk membuat nilai rapot.

Bumiayu, 17 Januari 2021





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1