Usaha Yang Tak Pernah Sia-sia

 Oleh : Milati Masruroh

Merasa menjadi orang yang tidak pandai itu lebih banyak minder ketimbang percaya dirinya. Menjadi PNS itu impian sebagian orang. Sepuluh tahun mengabdi sebagai guru honorer telah banyak suka duka yang dialami. Berusaha ikhlas untuk menjalankannya dan bersyukur bisa mengabdi di instansi pemerintah.  Harapan yang selalu terucap dalam doa akhirnya terkabul menjadi seorang ASN. Meskipun melalui proses yang panjang dan cukup melelahkan.

Tidak begitu memahami apa itu Penilaian Angka Kredit (PAK). Apalagi saat masih menjadi honorer, teman-teman PNS yang mengajukan PAK serasa dibuat stres. Bolak balik melengkapi persyaratan yang diinginkan tim penilai. Membuat yang melihat pun terheran-heran dan penuh pertanyaan.

Program Induksi Guru Pemula (PIGP) yang dilaksanakan sekitar satu tahun telah terlewati dengan mendapatkan sertifikat PIGP. Katanya sih itu program baru dari pemerintah yang harus dilaksanakan oleh para CPNS di semua tingkatan baik SD, SMP, SMA/SMK. Dari administrasi yang harus dilengkapi dan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah masing-masing.

Pengajuan PAK awal waktu itu hanya dikhususkan untuk guru-guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Padahal, bagi honorer di sekolah negeri tidak mungkin memiliki sertifikat pendidik karena belum ada kesempatan untuk mengikuti PLPG. Pasrah dan menunggu dengan harapan aturan bisa berubah.

Dengan berbekal semangat dan percaya diri, PAK Awal pun diajukan ke tim penilai kabupaten. Persyaratan-persyaratan tentunya juga sudah dilengkapi. Alhamdulillah, pengajuan PAK awal lancar dan tidak ada yang harus diperbaiki. Tidak berharap banyak untuk bisa mengajukan jabatan fungsional.

Luar biasa proses pengajuan PAK awal waktu itu, dengan vakumnya tim penilai dari kabupaten PAK langsung dinilai ketua tim penilainya. Bersamaan dengan peralihan SMK ke propinsi, PAK pun harus diurus sendiri ke dinas propinsi di Semarang. Beruntung ada kereta api kamandaka yang jadwal keberangkatannya jam setengah enam pagi. Dan  jam lima sore keberangkatan dari semarang. Sehingga tidak perlu menginap di kota semarang.

PAK awal yang dibuat dengan persiapan yang matang dan cukup menyita waktu itu ternyata tidak sia-sia. Kepala Tata Usaha SMK memberi informasi untuk syarat pengajuan jabatan fungsional. Salah satunya dengan sertifikat pendidik garis miring sertifikat PIGP. Serasa mendapat angin segar, informasi itu pun langsung disampaikan ke ketua tim penilai PAK kalau bisa mengajukan jabatan fungsional. Sempat berdebat karena syarat pengajuan jabatan fungsional itu harus ada sertifikat pendidik. Begitu ditunjukkan persyaratan dari dinas propinsi, ketua tim penilai akhirnya mengijinkan dengan merubah catatan belum dapat dipertimbangkan menjadi dapat dipertimbangkan. Lega dan semangat untuk ke dinas propinsi lagi. Pengajuan jabatan fungsional guru pertama pun selang beberapa bulan keluar SKnya. Bahagia dan merasa puas. Lelah mengurus PAK terbayarlah sudah.

Ternyata, aturan sertifikat pendidik juga menghambat untuk kenaikan pangkat ke golongan IIIb. Pasrah lagi dan hanya berharap dalam doa. Tanpa diduga, tiba-tiba ada panggilan dari pemerintah untuk mengikuti program keahlian ganda. Program khusus guru SMA dan SMK untuk mengambil keahlian mata pelajaran produktif. Dengan berbagai pertimbangan yang telah dipikirkan,  akhirnya memilih produktif teknik kendaraan ringan. Satu tahun program keahlian ganda itu dijalani. Dari pelaksanaan in-on-in-on, praktik industri, dan plpg,  alhamdulillah dimudahkan dan dilancarkan dengan menerima sertifikat pendidik TKR.

Di tahun berikutnya, pengajuan PAK pun dimudahkan dan dilancarkan tanpa ada kendala. Sehingga bisa mengajukan kenaikan pangkat ke golongan IIIb. Jarak yang lumayan jauh ke kota semarang bukanlah suatu hambatan. Berbekal keyakinan dan usaha, Allah akan memudahkan jalannya. Beberapa bulan menunggu, SK Kenaikan Pangkat pun akhirnya keluar.  Selagi ada usaha, pasti ada hasil.  Bersyukur tidak terbentur dengan aturan-aturan yang selalu saja berubah.

Bumiayu, 17 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1