Uji Keberanian

Oleh : Milati Masruroh

Malam ini aku sangat lelah sampai kaki ini pun tak kuat untuk menahan badan. Sangat lelah sekali. Leyeh-leyeh sambil mata ini terpejam tak kuat menahan kantuk. Untuk pertama kalinya menyetir mobil sendiri tanpa didampingi suami seperti biasanya. Jalan raya propinsi yang dilewati mobil-mobil besar dan banyak belokan. Belokannya sih cuma ada dua, belokan kanan dan kiri. Tapi ada beberapa yang harus dilewati. 

Suami yang menguatkan kalau aku sudah bisa menyetir tanpa didampingi. Dengan modal nekad, akhirnya jam 6 kurang 15 menit berangkat. Takutnya ada kontainer besar dan tidak berani menyalipnya. 35 menit akhirnya sampai juga di sekolah. Begitu antusias sambutan teman-teman yang melihat kedatanganku. Ada yang memuji ada juga yang ngeledek. Tak apalah, dibalas dengan senyum saja.

Keberanian itu tidak muncul tiba-tiba. Membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk mengubah mental krupuk menjadi mental pemberani. Menyetir mobil sendiri memang lebih menguras pikiran. Antara harus mencoba dan melawan rasa takut. Katanya  karena belum terbiasa sendiri untuk mengambil keputusan.

Tidak pernah membayangkan kalau akhirnya bisa menyetir mobil. Bukan karena gaya hidup jaman sekarang, tapi karena tuntutan menjadi guru produktif TKRO. Bagaimana mau menjelaskan materi tentang mobil kalau menyetir saja tidak bisa. Seperti halnya menulis, bagaimana menjelaskan materi tentang menulis kalau gurunya tidak pernah menulis. Tetapi itu bukan keharusan. Cuma biar lebih percaya diri saja saat menjelaskan di hadapan siswa.

Bumiayu, 10 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif