Tika yang Malang

Oleh : Milati Masruroh

Gadis yang berparas cantik dan kulitnya bersih itu namanya Tika. Ceria dan banyak laki-laki yang diam-diam mengaguminya. Sayangnya masih terlalu muda untuk menjalin kasih dengan seorang laki-laki. Di usianya yang masih SMP, jelas terlihat sifat kekanak-kanakan dan manja. Terlahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan juga tidak membuatnya minder. Tika sangat menyadari kondisi orang tua yang hanya buruh tani dan juga serabutan. 

Selepas SMP, Tika tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya untuk melanjutkan ke SMA. Tika ingin mencari pekerjaan dan bekerja untuk membantu orang tuanya. Meskipun hanya sebagai penjaga toko di kota Jakarta. 

Kecantikannya semakin terpancar dengan bertambahnya usia Tika. Senyuman yang manis selalu tersungging di bibirnya yang tipis. Jelas saja, banyak laki-laki yang tertarik dengan Tika. Kekaguman seorang laki-laki yang berlebihan membuatnya ingin ke jenjang yang lebih serius. Tapi Tika sendiri masih ingin menikmati masa mudanya. Masa untuk membahagiakan dirinya dan juga orang-orang yang dikasihinya. 

Keinginan pengagumnya untuk membina rumah tangga segera disampaikan kepada kedua orang tuanya. Dan kedua orang tuanya pun mengembalikan keputusan pada Tika. Karena Tika yang akan menjalaninya. 

Hari-hari berlalu, tiba-tiba keanehan terjadi pada Tika. Marah-marah dan mengamuk tanpa ada penyebabnya. Kedua orang tuanya pun akhirnya membawa Tika ke orang pintar bukannya ke dokter jiwa. Maklum juga, kedua orang tuanya masih percaya dengan sesuatu yang berbau mistik. Benar saja, kedua orang tuanya pun bilang kalau Tika ada yang main lewat belakang. Karena penolakannya terhadap seorang laki-laki.

Setahun berlalu bukannya sembuh tambah menjadi-jadi. Orang tuanya pun akhirnya pasrah. Tika lebih sering dikurung di dalam rumah. Takut berbuat sesuatu yang mempermalukan keluarga. Segala usaha sudah dilakukan keluarga demi kesembuhan Tika supaya bisa kembali seperti dulu lagi. Tika yang bisa hidup normal seperti gadis-gadis lainnya. 

Duka yang mendalam buat sang ibu, saat bapaknya Tika harus pergi untuk meninggalkan selama-lamanya. Tidak ada yang diajak lagi untuk berbagi suka dan duka. Hanya tinggal Tika yang bisa menguatkan hidupnya. Tika yang cantik dan juga malang.

Bumiayu, 26 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif