Suasana Galau

Oleh : Milati Masruroh

Belajar sesuatu itu butuh proses. Bayi yang bisa berlari pasti belajar merangkak, berdiri, berjalan, baru kemudian bisa berlari. 

Orang yang belajar sepeda motor juga berawal dari menuntun motor, ngegas, ngerem, memasukkan gigi satu, dua, dan seterusnya. Saat jalan lurus dan juga belokan harus dapat mengira-ngira. Ada yang bilang juga, kalau belum jatuh berarti belum bisa naik motor. 

Belajar menulis juga sama. Butuh keberanian dalam merangkai kata. Berawal dari sebuah status yang hanya dua kata, kemudian puluhan kata menunjukkan kalau seseorang itu mempunyai kemampuan menulis. 

Apalagi kalau suasana hati sedang super galau. Tanpa sadar tulisannya sampai panjang seperti kereta. Yang membacanya sampai berpikir kalau sang penulis tulisan itu seperti pujangga.  Yang mampu merangkai kata dengan indah.

Begitu mudahnya menulis saat suasana hati tak menentu. Ide mengalir seperti air deras yang mengalir. Menulis yang terjadi dan dirasakan oleh sang penulis.

Bumiayu, 9 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif