Pertahanan yang Melemah
Oleh : Milati Masruroh
Jarum jam terus berputar dan pada akhirnya akan sampai di angka 12 yang berarti akan segera berganti hari. Ide menulis belum muncul juga. Kebuntuan melanda pikiran. Apa yang dilihat, dirasakan, dan dipikirkan tak ada yang mampu untuk memunculkan ide. Sepertinya harus menguras pikiran. Mencarinya sampai ke lubang semut. Dan mengajak otak ini untuk melanglang buana menjelajahi isi bumi.
Entahlah apa yang harus ditulis malam ini. Haruskah terjun bebas? Tidak pernah terbayangkan kalau terjadi. Meskipun tidak setiap hari menulis di blog, paling tidak ada penulis-penulis andal yang menjadi saksi kalau setiap hari selalu ada tulisan. Tulisan sederhana bahkan tulisan yang tidak penting. Tulisan dengan tema yang kadang tidak jelas. Bahkan kadang tidak nyambung dengan judul. Tetapi, bagaimanapun menghasilkan sebuah tulisan yang dirangkai dengan penuh perjuangan di saat kebuntuan ide melanda.
Angan-angan menjadi penulis andal mungkin hanya sebatas angan dan hanya sebatas keinginan. Terlalu muluk-muluk bagi penulis pemula yang baru seumur jagung. Setiap waktu harus melawan kemalasan dan juga menyempatkan waktu saat kesibukan menguasai jiwa dan raga. Haruskah bertahan? Pertahanan itu memang mulai melemah. Kemalasan mulai menguasai semuanya. Semangat yang biasanya menggebu-gebu justru hilang entah kemana. Semoga segera berlalu masa-masa yang berat ini.
Bumiayu, 25 November 2020
Komentar
Posting Komentar