Penulis Pemula yang Mencari Ide

Oleh : Milati Masruroh

Pandangan matanya kosong, padahal di depan terlihat pemandangan alam yang indah dan sangat menakjubkan. Bukit-bukit pun sebagian masih tertutup kabut tipis. Mentari masih malu-malu untuk menampakkan diri dan hanya mengintip lewat celah-celah pohon yang rimbun. Dari kejauhan lalu lalang kendaraan terlihat seperti semut yang berjalan. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Sesekali terlihat mengernyitkan dahi dengan kedipan mata yang perlahan dan juga gerak bibir yang tidak beraturan. Ditarik, digigit, dan dijulurkan seperti menahan sesuatu yang menyesakkan dada. Sesekali tarikan nafasnya juga begitu panjang. Entah apa yang yang terjadi?entah apa yang dipikirkannya.

Hmmm.... itulah yang dirasakan penulis pemula saat mencari ide. Membayangkan kembali untuk mengenang masa kecil, masa remaja, masa sekolah, masa jatuh cinta, masa kuliah, masa mencari pekerjaan, masa praktek mengajar untuk pertama kalinya, masa setelah mengajar. Berharap ada ide yang bagus dan menarik muncul untuk membuat sebuah tulisan. Bak benang kusut di pikiran, keruwedan yang selalu hadir dan juga bermunculan.

Kemana harus mencari ide itu yang seharusnya sudah hadir untuk segera dituangkan. Kedua matanya tak lelah untuk memandang dan mengamati apa yang ada di sekitar rumah. Barangkali saja bisa menjadikan ide untuk menulis. Para petani yang sibuk menjemur padi di bawah teriknya matahari, anak-anak kecil bermain petasan, dan ibu-ibu yang sibuk belanja sayur sambil ngrumpi tak luput dari pandangan dan pengamatannya. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Susah dan hampir putus asa untuk mencari kemana ide itu pergi.

Lelahnya mencari ide terlupakan saat tanpa sengaja matanya terlelap tidur. Melupakan sejenak untuk menikmati mimpi indah dalam  tidur pulasnya. Satu jam berlalu, suara anak-anak yang bermain petasan membuatnya terjaga dari tidurnya.

Ternyata menulis itu bukanlah suatu beban, karena hanya menuangkan sebuah tulisan yang ada di benak pikiran. Dengan sendirinya akan mengalir, saat jari jemari mulai memencet satu per satu huruf yang ada di keyboard HP atau laptop.Kata-kata indah juga akan tersambung dengan sendirinya saat satu dua kata mulai tertuang dalam tulisan.  Menjadikan tulisan sederhananya menjadi tulisan yang menarik untuk dibaca.

Lihai dan lancarnya tulisan penulis pemula itu sebuah proses, tidak mungkin langsung sempurna dan berbobot.  Sangat membutuhkan ketrampilan dengan latihan menulis setiap hari, meskipun harus mengesampingkan terlebih dahulu teori menulis. Sesekali diperlukan imajinasi tingkat tinggi, untuk menambah menariknya sebuah tulisan.

Belajar tidak mengenal kata terlambat. Belajar juga tidak hanya berlaku untuk anak-anak yang masih sekolah, tapi untuk semua orang sampai akhir hayat menjemputnya.

Bumiayu, 12 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1