Pembelajaran di Era Pandemi
Oleh : Milati Masruroh
Adanya covid 19 telah memberi dampak yang luar biasa di dunia pendidikan. Perubahan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka atau luring berubah secara daring. Banyak permasalahan yang muncul dengan perubahan pembelajaran ini. Kemungkinan karena baru dilaksanakan, sehingga baik siswa maupun guru harus menyesuaikan secara perlahan-lahan.
Di daerah pedesaan tentunya masalah yang sering terjadi adalah jaringan atau signal yang kurang bagus. Selain itu, kuota para peserta didik juga sangat terbatas dengan kondisi ekonomi orang tua yang juga terbatas. Aplikasi pembelajaran jarak jauh yang digunakan di masing-masing sekolah sudah sangat variatif. Ada zoom, ms 365 atau teams, google meet, Google form, dan juga whatsapp.
Jika melihat permasalahan yang ada pada peserta didik, dari kuota, jaringan, handphone jadul, harus dicari cara pembelajaran yang efektif. Artinya aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran harus bisa digunakan para peserta didik. Seandainya tetap dipaksakan menggunakan aplikasi teams atau zoom yang membutuhkan kuota banyak, ada peserta didik yang sudah pasti memilih tidak ikut atau pun mengumpulkan tugas.
Aplikasi whatsapp memang dipilih sebagai jalan tengah. Aplikasi yang banyak digunakan para peserta didik, dan selalu digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Menurut peserta didik, kuota yang tersedia kadang hanya kuota chat. Untuk kuota yang lainnya sering kehabisan. Mungkin bagi sebagian guru, aplikasi ini dianggap ketinggalan jaman. Tapi faktanya, baik guru maupun peserta didik justru bisa melaksanakan pembelajaran yang efektif melalui aplikasi ini. Materi bisa difoto dan untuk menjelaskan materi dapat menggunakan voice note. Sehingga tidak perlu mengetik banyak dalam menyampaikan materi.
Pembelajaran dengan aplikasi selain whatsapp memang bagus dan kelihatan lebih bagus. Tapi jika melihat kondisi di lapangan, whatsapp ini sebagai pilihan terakhir untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.
Dalam kondisi seperti ini, tentunya harus sama-sama memahami antara guru, orang tua, dan peserta didik. Kalau hanya mengutamakan rasa gengsi dengan aplikasi yang katanya lebih bagus, banyak peserta didik yang memilih tidak mengikuti pembelajaran apalagi untuk mengunggah tugas.
Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga proses pembelajaran pun akan berjalan dengan normal kembali. Tentunya dengan tatap muka langsung antara guru dan peserta didik.
Bumiayu, 16 Oktober 2020
Komentar
Posting Komentar