Ngabuburit

Oleh : Milati Masruroh

Puasa ramadhan telah memasuki hari ke dua belas. Tidak ada maksud menghitung puasa kaya anak-anak. Cuman perasaan kok waktu begitu cepat. Sampai lupa hari, sampai lupa kewajiban harus bayar pajak sepeda motor. Coba pak suami gak mengingatkan, bakalan kena denda sama petugas samsatnya.

Adanya virus covid 19 ternyata tidak berpengaruh besar dengan suasana sore hari menjelang berbuka puasa. Di jalan terlihat banyak orang yang berlalu lalang saling berboncengan untuk mencari sore. Ngabuburit istilah kerennya. Apalagi yang punya anak kecil. Sudah pasti sore hari akan jalan-jalan dengan sepeda motornya.

Sepertinya adanya si covid ini sudah tidak begitu menakutkan. Apalagi wilayah tidak termasuk zona merah. Yang pasti tetep waspada juga dengan menggunakan masker saat keluar rumah.

Menjelang berbuka puasa, jagoan kecilku yang puasanya hanya setengah hari minta ngabuburit ke stasiun dekat fly over.  Sudah kong kalingkong dengan mamasnya, segera membangunkan sang ayah untuk sholat dan segera meluncur ke tempat dituju. Ngabuburit mencari sore.  Tujuannya biar anak-anak sabar menunggu untuk berbuka puasa. Bolak balik lihat jam serasa waktu berjalan amat lambat.

Meskipun awan hitam menutupi birunya langit, tetep aja jagoan kecil kekeh minta ngabuburit. Dengan alasan pengin beli es dawet. Tak lama berangkatlah tiga jagoan ke stasiun untuk membeli es dawet.

Selama bulan puasa memang banyak dijumpai pedagang-pedagang makanan. Ada yang memang niatnya mencari rezeki, tapi ada yang cuma iseng menyalurkan hoby memasak daripada nganggur.

Berbagai macam takjil tersedia, ada kolak pisang, kolak kolang kaling, bubur mutiara yang ada bulatan kecil warna merah dan putih, bubur sumsum, dan bubur kacang ijo. Variasi es pun  tersedia beraneka ragam. Ada es buah, es dawet, es pisang hijau, es kelapa muda, es durian, dan es campur. Dengan harga yang terjangkau, menjelang berbuka sudah ludes terjual.

Bagi yang sibuk bekerja dan tidak sempat memasak, tersedia aneka macam sayur dan juga lauknya. Tinggal pilih sesuai selera menu yang diinginkan. Tidak direpotkan lagi dengan memasak, aneka makanan siap untuk disantap.

Langit pun tak kuasa untuk menahan turunnya hujan sebelum jagoan-jagoan kembali ke rumah. Khawatir dan cemas menunggu sang jagoan-jagoan pulang saat hujan deras. Resah tak terkira membikin bakwan yang digoreng pun jadi sedikit gosong.

Tak lama, terdengar suara motor berhenti depan rumah. Dari balik jendela tampak jagoan-jagoan turun bergantian dari motor dan lari ke teras rumah. Sedikit menggerutu saat melihat jagoan basah kuyup masuk ke dalam rumah. Dengan tertawa ceria, jagoan kecil membawakan kantong plastik berisi kolak pisang. Penginnya es dawet tapi yang dibawa kolak pisang. Tak apalah, es dawet itu hanya modusnya jagoan kecil untuk ngajak ngabuburit.

Berkahnya ramadhan, semua saling berbagi rezeki. Indahnya ramadhan dengan damainya suasana di kampung. Saling senyum sapa bak saudara sendiri.

Bumiayu, 06 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif