Naik Turunnya Semangat Menulis
Oleh : Milati Masruroh
Menulis setiap hari yang sudah menjadi komitmen diri harus selalu dijaga. Biar tidak terjun bebas kata pegiat literasi. Ide yang sering menghilang, selalu saja dicari sampai bisa ditemukan. Menulis apa yang dilihat, didengar, dan juga dirasakan yang kemudian diungkapkan dalam rangkaian kata menjadi sebuah kalimat yang indah dan menarik.
Menurut penulis andal, keterampilan menulis akan lebih terampil jika dilakukan terus menerus setiap hari. Diasah setiap hari, apapun tulisannya. Mencari ide menulis itu tidaklah mudah. Ada yang sudah ada ide, begitu menulis satu paragraf tidak bisa melanjutkan tulisannya.
Saat tidak sempat menulis seringkali kesibukan menjadi alasan utama. Alasan berikutnya capek, lelah, dan tidak enak badan. Jarang yang mengakui kalau alasannya malas. Sibuk adalah alasan yang paling masuk akal. Kesibukan mengajar yang masih daring. Pagi mengajar dilanjut sorenya mengecek tugas sampai larut malam. Tapi, apa setiap hari seperti itu?
Sibuk daring, sampai lupa waktu untuk istirahat efeknya badan capek, lelah, dan tidak enak badan. Ditambah cuaca yang setiap hari selalu diguyur hujan yang deras. Dinginnya sampai menusuk tulang. Hanya selimut tebal dan jaket yang begitu nyamannya melidungi badan dari dingin yang menusuk. Tidak ada pilihan lain, kecuali berada di zona nyaman. Tidur pulas membawa ke alam mimpi yang indah.
Menulis pun tak terpikirkan lagi. Sudah terlanjur berganti hari. Yah sudahlah, gak ada sanksinya juga. Dan hukumnya juga tidak wajib. Begitulah anggapan sebagian orang. Menulis tidak bisa dipaksakan. Semangatnya hanya di awal saja, seminggu dua minggu begitu menggebu-gebu, minggu berikutnya tidak ada kabarnya lagi.
Semoga saja, komitmen menulis akan selalu terjaga. Begitu juga dengan semangat menulis untuk menghasilkan sebuah karya yang akan mengabadikan namanya. Karya yang akan memberikan manfaat untuk orang lain.
Bumiayu, 21 November 2020
Komentar
Posting Komentar