Mudik Yang Tertunda

Oleh : Milati Masruroh

Mudik ke jogja itu tradisi sejak kecil. Meskipun mbah kakung sama mbah putri sudah tidak ada, tapi tradisi mudik itu masih saja dijalani setiap kali lebaran tiba. Mudik selalu banyak cerita. Terjebak dalam kemacetan pun selalu jadi cerita yang panjang dan menarik saat harus mudik dan balik kembali.

Meskipun tidak berada di kota besar, tapi rasanya senang saat berkumpul dengan keluarga. Apalagi sekarang sudah punya kesibukan sendiri-sendiri. Gak mungkin bisa berkumpul semua kalau gak pas lebaran. Libur panjang pun bukan jaminan bisa berkumpul semua. Apalagi mulai tahun ini, liburan masuk cuti tahunan yang hanya diberi waktu tiga hari. Kandas sudah untuk bisa bersilaturrahmi dengan semua keluarga di jogja.

Rumah simbah yang letaknya bersebelahan dengan sungai yang cukup lebar membuat para cucu-cucunya semakin betah tak mau pulang. Mandi bersama di sungai yang masih tampak jernih sambil mencari ikan di sela-sela bebatuan. Panas bukan halangan untuk mandi sambil bersenda gurau di kedung sungai.

Masih teringat juga kala masih kuliah, dua minggu sekali pasti akan menengok simbah putri. Tempatnya yang adem, membuat begitu nyaman untuk tidur. Kamar yang banyak, ruang tengah pun seperti aula. Dan bagian dapur juga masih menggunakan tungku untuk memasak. Kini rumah simbah tinggal kenangan, rumah dibiarkan lapuk hampir roboh karena sudah tak berpenghuni lagi. Budhe yang seharusnya menempati sudah bikin rumah di depannya.

Lebaran tahun ini banyak acara yang sudah direncanakan dari lebaran sebelumnya. Berkumpul dan makan bersama di rumah budhe. Semua pun sudah menyanggupi dan pastinya akan menghadiri acara keluarga yang jarang sekali diadakan. Semua cucu dan buyut akan berkumpul bersama untuk mengirim doa buat simbah yang sudah tidak ada.

Si covid 19 telah merubah segalanya. Pemerintah sampai melarang semua warga untuk keluar rumah, apalagi pergi keluar kota. Rencana pun berubah langsung. Apa mau dikata, mudik tahun ini banyak yang tertunda. Banyak yang merasa sedih, menangis, dan marah. Kebersamaan yang ditunggu terpaksa harus ditunda sampai aturan ke luar kota sudah diperbolehkan. Lebaran tahun ini sepertinya hanya bisa bercerita indahnya malam lebaran bukan indahnya saat mudik lebaran.

 

Bumiayu, 21 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1