Memendam Amarah
Oleh : Milati Masruroh
Suasana hati orang tidak ada yang tahu, sedang bahagia atau sedih. Tergantung orangnya juga. Ada yang pandai menutupi, tapi ada juga yang ngomong setiap kali bertemu dengan orang lain.
Membaca tulisannya bunda yayuk ( panggilan bunda Sri Rahayu) guru SMPN 55 Surabaya bahwa orang yang hebat itu salah satunya bisa menyembunyikan amarah. Jarang sekali ada orang yang sedang emosi bisa memendam amarah. Bak melampiaskan isi hatinya, tidak memperdulikan lagi tempat dimana orang itu marah.
Semakin bertambahnya umur, harusnya semakin menyadari manfaat dari amarah itu ada apa tidak. Toh semua bisa diselesaikan dengan baik-baik. Tanpa orang sadari, saat kemarahan sedang menguasai hati dan pikiran semua akan terkena dampaknya. Termasuk diri sendiri. Detak jantung akan berdetak lebih cepat.
Orang yang gampang marah juga cenderung mempersulit orang lain. Kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah. Bukannya malah berpikir kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit. Merasa yang benar sendiri. Membuat orang lain jadi enggan bukannya segan.
Semakin tua harusnya semakin menyadari. Jangan sampai orang lain merasa terdzalimi, hanya karena amarahnya. Karena doa orang yang terdzalimi itu akan langsung diijabah sama Allah SWT. Doanya langsung menembus langit dan tidak ada yang bisa menghalangi.
Semoga dengan bertambahnya umur semakin bijak dalam menghadapi suatu masalah dengan orang lain. Termasuk dengan pasangan hidup dunia dan akhirat. Kalau merasa dimaraih itu gak enak dan gak nyaman, berarti jangan suka marah juga.
Bumiayu, 11 November 2020
Komentar
Posting Komentar