Membiasakan Sarapan

Oleh : Milati Masruroh

Bagaimanapun sehat itu lebih enak. Tapi orang sering melupakan hal-hal sepele saat sedang sehat. Contoh kecil sarapan. Sarapan tidak harus nasi, cuma bagi orang jawa kalau belum makan nasi berarti belum makan. 

Sering bahkan hampir tiap hari berangkat jam 6 pagi. Bukannya tidak sempat untuk sarapan, tapi memang tidak membiasakan untuk sekedar minum susu dan ngemil sepotong roti. Apalagi untuk makan nasi. 

Aktivitas yang tinggi dengan pekerjaan yang cukup menguras pikiran membuat lupa untuk yang namanya makan. Dengan alasan tanggung dan tinggal sedikit lagi, makan pun ditunda. Tidak terasa sampai terdengar adzan dhuhur belum juga yang namanya makan. Yang diingat cuma segelas kopi panas dan cukup membuat perut kenyang.

Kalau orang tua pasti akan berpesan jangan lupa yang namanya sarapan. Apalagi mau menempuh perjalanan jauh ke luar kota. Berangkat jam 3 pagi pasti akan menyempatkan untuk sarapan. Kalau orang sekarang jelas beda, penginnya yang praktis. Tinggal mampir di warung makan sudah beres. 

Ada benarnya juga saat orang tua menyarankan membawa bekal dari rumah saat mau bepergian jauh. Dari kebersihan jelas terjaga dan tidak khawatir makanannya sehat atau tidak. Tidak heran, orang tua akan sibuk menyiapkan bekal perjalanan yang awet dalam sehari semalam. Ayam goreng, tempe kering, dan arem-arem atau lontong. Menjaga kalau macet juga.

Sarapan yang manfaatnya luar biasa bagi orang yang aktivitasnya tinggi sering kali diabaikan. Banyak sekali yang usianya masih muda sudah terkena lambungnya. Membiasakan sarapan memang berat, tapi kalau badan sudah tidak berdaya karena sakit baru menyadari kalau sarapan itu penting. 

Bumiayu, 1 Desember 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif