Membagi Waktu

Oleh : Milati Masruroh

Apa yang dilihat itu yang akan dijadikan ide dalam menulis. Memiliki karya berupa buku ternyata ada kebahagiaan sendiri. Meskipun hanya buku yang berisi resume hasil pelatihan, tapi isinya sangat menarik terutama untuk para pemula yang masih bingung bahkan tidak tahu cara menerbitkan sebuah buku.

Penerbitan buku karya sendiri mendapat tanggapan yang sangat positif dari  Kepala Sekolah. Paling tidak bisa memotivasi guru lain untuk belajar. 

Kepala sekolah begitu perhatian dengan para guru, semua yang berhubungan dengan kenaikan pangkat akan didukung kegiatannya sehingga tidak tertunda sampai sepuluh tahun lebih.

Ada berbagai alasan guru-guru kenapa tidak mau atau ada keinginan untuk mengembangkan diri. Salah satunya sibuk, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. 

Pada dasarnya alasan utama adalah malas. Malas melakukan sesuatu. Faktanya, di awal tahun pembelajaran sudah ada workshop pembuatan perangkat administrasi, masih ada saja yang belum selesai sampai pergantian tahun pelajaran. Main copas sampai lupa nama sekolah dan orang lain tidak diganti.

Ada lagi yang sampai nilai ditagih di kurukulum. Seperti tidak pernah jadi wali kelas, yang harus sabar tingkat dewa saat menunggu satu nilai mapel. Disiplin waktu yang seringkali disepelekan. 

Pekerjaan semudah dan seringan apapun kalau tidak dikerjakan sudah pasti tidak akan selesai. Semakin sibuk seseorang, pasti akan semakin tertib menata waktu. Akan dengan sendirinya membagi waktu, sehingga semua pekerjaan akan selesai. 

Bumiayu, 8 Oktober 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif