Masker

 Oleh : Milati Masruroh

Sebenarnya memakai masker itu bukan sesuatu yang baru. Toh setiap hari, saat berangkat ke sekolah ataupun pulang selalu pakai masker. Masker bahan kaos untuk melindungi muka dan hidung dari asap hitam yang keluar dari knalpot  truk dan bis. Maklumlah, wanita tidak pengin mukanya berjerawat gara-gara kena kotoran asap kendaraan.

Jarak 21 km yang harus  ditempuh dari rumah ke sekolah dengan sepeda motor kalau normal waktunya sekitar 30 menit. Kalau lagi padat seperti hari rabu dan kamis kendaraan-kendaraan besar seperti tronton paling cepet 40 menit. Kebetulan jalan nasional jadi semua kendaraan yang menuju ke kota jakarta ataupun sebaliknya pasti akan lewat. Jalan yang berkelok-kelok cukup menakutkan untuk menyalip kendaraan-kendaraan besar itu.

Sejak ada si covid 19, semuanya serasa berubah. Semua orang diwajibkan untuk memakai masker saat keluar dari rumah. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus covid 19.

Masker yang harganya cuma tiga ribu perak tiba-tiba melonjak jadi enam ribu bahkan ada yang lima belas ribu. Katanya tergantung model maskernya. Masker berbagai model sudah mengalahkan baju atau pakaian berbagai model. Tidak cukup hanya mempunyai dua atau tiga masker.

Kalau diperhatikan, masker itu modelnya sama. Mungkin dilihat dari bahannya. Masker polos, masker batik, masker lurik-lurik, masker yang bergambar karakter, bahkan ada masker yang bergambar lambang salah satu parpol. Unik dan menarik.

Masker sekarang ini sedang menjadi trend dengan berbagai model. Dengan pemakaian masker ini juga para ibu-ibu ataupun wanita muda tidak perlu repot lagi menggunakan lipstik yang menor-menor. Cukup memakai sedikit untuk menambah kepercayaaan diri. Karena tidak mudah bagi seorang wanita menghentikan kebiasaannya.

Senangkah bapak-bapak? Anggaran untuk kosmetik lumayan berkurang. Tanya saja pada istri-istri tercinta. Lipstik memang harganya lumayan mahal kalau mau yang awet bisa nempel di bibir seharian.

Tapi sepertinya tidak berpengaruh hanya karena tidak beli lipstik. Uang belanja justru bertambah, anak-anak sudah request dibuatkan ini dan itu. Kuota pun harus selalu ada untuk mengerjakan tugas sekolah.

Semoga covid 19 ini segera kembali ke tempat asalnya. Karena semua orang merindukan suasana yang nyaman bukan merasakan kekhawatiran apalagi ketakutan. Rindu sekolah, rindu jalan-jalan, rindu kuliner, dan juga rindu bertualang seperti ninja gozaru di serial ninja hatori.

Bumiayu, 03 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif