Masa Kecil Nan Bahagia
Oleh : Milati Masruroh
Mentari kelihatannya masih betah di balik pegunungan. Tidak mau keluar juga menunjukkan batang hidungnya. Tentu saja, karena hari masih pagi. Ayam jago masih bersahutan membangunkan orang-orang yang masih terlelap dibalut mimpi indah. Dua jagoanku pun masih terlelap tidur memeluk bantal guling kesayangannya.
Saat mentari mulai mengintip dan keluar perlahan-lahan naik ke atas, kedua jagoanku pun akhirnya terbangun. Menuju ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi. Meski agak siang, tak lupa jagoan pun segera menjalankan sholat subuh. Jarum jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi.
Seperti biasanya rutinitas pagi, jagoan-jagoan segera mengambil sepeda untuk berolah raga menikmati segarnya udara pagi. Udara yang masih bersih, belum tercemar hitamnya asap kendaraan. Setengah jam kemudian jagoan-jagoan tampak depan rumah memarkirkan sepedanya. Segelas susu rasa coklat dan instan ditemani roti tawar sudah tersedia di atas meja. Keringat tampak mengalir di dahi jagoan-jagoanku. Sejenak hening, ternyata kedua jagoan sibuk memegang HPnya masing-masing. Melihat youtube boboy boy dan juga Mr. Bean. Refreshing katanya.
Beranjak siang, setelah sarapan pagi tampak keduanya asyik bermain lego. Keterampilan mendesain rumah dengan semua fasilitas bak rumah mewah. Tampak luas dan asri. Mobil mewah mainan tampak berjejer di garasi yang luas. Pohon-pohon rimbun menghiasi halaman samping rumah. Bermain dengan berimajinasi.
Kumandang adzan dhuhur terdengar dari masjid yang berada tak jauh dari rumah. Tak biasanya sang mentari yang tampak di atas rumah tertutup awan hitam yang menunjukkan hujan akan segera turun. Kedua jagoanku tampak senang saat melihat tetes demi tetes air jatuh dari langit. Bermula melihat dari balik kaca jendela, tampak jagoan kecilku menuju pintu berdalih ingin mencuci tangan. Mencuci tangan di pojok depan rumah yang air hujannya mengalir bak air terjun. Itulah alasan-alasan awal agar bisa segera bermain di bawah guyuran derasnya air hujan.
Begitu menikmatinya kedua jagoanku di bawah guyuran air hujan. Berlari-lari bahkan sampai rebahan membiarkan air hujan mengguyur wajah-wajahnya. Tanpa terasa dua jam sudah kedua jagoanku bermain. Tangannya tampak berkerut, badannya pun menggigil.
Seember air panas telah disiapkan, kedua jagoanku berlarian menuju ke kamar mandi untuk merasakan sensasinya air hangat mengguyur tubuh yang menggigil. Segelas teh manis pun kembali disuguhkan. Sambil dibalur minyak kayu putih, segelas teh manis pun habis tak bersisa.
Kedua jagoan tampak tertawa renyah saling becanda untuk melepas lelah. Duduk santai menonton TV sambil menikmati cemilan pilus kesukaan keduanya.
Itulah aktivitas keseharian yang selalu dilakukan jagoan-jagoanku yang kreatif, selalu ada saja yang dikerjakan. Masa kecilnya tidak mungkin akan terulang lagi. Waktu tidak akan kembali. Masa kecil yang indah, masa kecil yang bahagia
Bumiayu, 23 April 2020
Komentar
Posting Komentar