Lebaran Yang Hambar

Oleh : Milati Masruroh

Hari raya idul fitri telah tiba. Hari raya kemenangan umat muslim setelah 30 hari menjalankan ibadah puasa. Takbir berkumandang di mana-mana. Dari anak-anak sampai orang dewasa semua menyambutnya dengan suka cita. Lebaran yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 1441 Hijriyah, angka yang cantik. Adanya pandemi covid 19 merubah tradisi yang turun temurun. Sholat ied yang biasanya dilaksanakan dengan persiapan yang maksimal, kali ini hanya seadanya meskipun termasuk di zona hijau.

Lebaran yang berbeda tidak membuat kesibukan seorang ibu menyambut lebaran juga berbeda. Seorang ibu yang merindukan semua anak, menantu bersama cucu-cucunya tetap menyiapkan makanan istimewa untuk semua anggota keluarga. Seolah-olah melupakan himbauan pemerintah agar tidak saling bertamu demi menjaga jarak dan memutus rantai penyebaran covid 19. Berharap dalam hati, semua anak dan cucu bisa berkumpul bersama untuk merayakan lebaran.

Begitu menyedihkan tahun ini, harapan bisa berkumpul satu tahun sekali hanya sebatas angan-angan. Masakan ibu yang begitu lezat pun hanya membuat air liurnya tertahan. Kangen masakan ibu yang di rumah tidak ada yang mampu mengobati. Masakan sederhana tapi begitu istimewa di lidah. Tidak ada yang bisa menandingi spesialnya masakan ibu di rumah sekalipun restoran mewah.

Ibu yang memiliki hanya tiga anak masih bisa bersyukur semuanya tinggal berdekatan. Hanya tiga menit dari rumah ibu. Anak dan cucu bisa berkumpul merayakan lebaran tahun ini.  Namun, kesedihan masih tampak terlihat di pandangan matanya yang biasanya mudik di lebaran hari kedua.  Apalagi saat teringat mbah kakung dan mbah putri serta kedua saudara kandungnya telah tiada.  Kebiasaan nyekar di makam orang-orang yang sangat disayanginya pun  terpaksa tertunda untuk tahun ini.

Tidak ada yang menginginkan suasana lebaran yang terasa aneh ini, bertemu orang untuk bermaaf-maafan tanpa berjabat tangan. Bertamu pun tidak, apalagi untuk sungkeman dengan kakak adiknya orang tua. Semua orang memahami dan memaklumi kondisi yang kini terjadi. Semoga hanya tahun ini saja melewati lebaran dengan suasana yang tidak diinginkan. Dan untuk tahun depan, lebaran akan berjalan normal lagi.

Bumiayu, 24 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1