Kekasih Temanku

Oleh : Milati Masruroh

Ak mengenalnya sejak 29 tahun yang lalu saat masih kelas dua SMP. Badannya yang tinggi, langsing, dan wajah yang juga tampan. Waktu itu, menjelang magrib, aku baru pulang les di sebuah bimbingan belajar di kota kecilku. Bersama dengan satu temannya yang tak kalah tampan. 

Dengan langkah terburu-buru dan sesekali berlari kecil menyusuri gang-gang kecil menuju terminal. Perasaan takut menghinggapi setiap langkah sampai menoleh pun aku tak berani. Dengan wajah yang penuh kemenangan, sepertinya sukses mengerjai aku yang masih lugu dan belum tahu apa itu cinta. 

Waktu pun berlalu, dua tahun kemudian bertemu lagi. Dia pun ngasih fotonya yang tersenyum manis dengan menggunakan seragam tentara sambil membawa senapan panjang. Rupanya dia ikut salah satu UKM di kampusnya. Foto yang aku simpan di salah satu album foto, di antara sekian banyak teman-teman sekolahku. 

Saat kelas tiga SMA, aku pun bertemu kembali dengan dia. Karena dia telah menjadi kekasih temanku satu kelas yang menjadi primadona sekolah. Wajahnya cantik, senyumnya manis, dan juga tidak sombong meski dari keluarga kaya. Mungkin dia lupa sama aku atau pura-pura tidak mengenalku. Tak apalah, toh aku tidak mengharap cintanya. Aku ingin belajar demi masa depanku. 

Berada satu kos dengan kekasihnya, tentu saja menambah frekuensi waktu aku bertemu dengannya. Setiap waktu, kulihat kekasihnya selalu menerima telepon darinya. Sepertinya bahagia tak terkira. Senyum dan ketawanya saat menerima telepon menggambarkan suasana hatinya. Tak jarang, dia pun sering mengajak keluar kekasihnya. 

Tanpa terasa, kuliah pun selesai dan aku pun mendengar kalau dia sudah tak bersama kekasihnya yang dulu teman sekelasku. Aku mendengar dia terpuruk, karena menghadapi kenyataan kalau kekasihnya justru selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dia merasa sakit, apa yang dititipkannya tidak bisa dijaga sahabatnya yang justru malah  bermain di belakangnya. 

Bukan jodoh itu yang menghiburnya. Aku pun tidak pernah bertemu dengan dia lagi, tapi sering mendengar tentang dia. Padahal aku pun tak pernah mencarinya, apalagi untuk mencari tahu tentang dia. 

Memang aneh, saat pernikahan dia dengan seorang wanita yang tak kalah cantik, aku pun ada yang memberi tahu. Apa peduliku, toh aku tidak dikasih undangan untuk menghadiri pestanya. 

Waktu berjalan sangat cepat, tak sengaja saat membuka facebook, fotonya terpampang di berandaku. Tapi, ada yang berubah dari penampilannya dengan Jenggot yang tampak terlihat putih sebagian. Ada sedikit kerutan di pojok matanya. Dia telah berubah, dulu yang terkenal anak band sekarang telah ditinggalkannya. Sepertinya sekarang lebih banyak beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. 

Bumiayu, 12 Oktober 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif