Janji Palsu
Oleh : Milati Masruroh
Banyak orang yang mudah bilang janji sama orang lain. Ada yang karena merasa tidak enak atau pekewuh, ada juga yang memang hobynya obral janji. Yang penting janji dulu, mau ditepati atau gak itu urusan belakang.
Termasuk sama anak-anak, banyak orang tua yang kerap kali mudah mengucapkan janji. Toh pada akhirnya anak-anak juga pasti lupa. Mungkin bukan lupa tapi karena memang sering diingkari sendiri sama orang tuanya.
Menjanjikan sesuatu sama anak-anak dan kemudian ditepati akan mengajarkan anak-anak akan memahami kalau janji itu harus ditepati. Bukan untuk sekedar menghibur orang dan dengan sendirinya akan lupa. Benarkah seperti itu?
Janji sama anak-anak memang mudah, tidak berlaku untuk dodil. Apa yang sudah dijanjikan harus ditepati sesuai waktu yang ditentukan. Kalau terlambat, dodil akan mengembalikan omongan yang sama seperti yang dilakukan ibunya. Janji palsu, memang janji palsu sering diucapkan sang ibu tatkala dodil janji untuk manut tapi sering lupa. Sepele sekali...
Apa yang dilakukan anak-anak sudah pasti akan meniru kedua orang tuanya. Dodil bisa saja tidak main handphone, dengan catatan tidak ada yang pegang handphone juga saat bersamanya. Kalau ada yang pegang handphone maka dodil pun akan menyindir dengan mimik muka tanpa dosa. Pembelajaran untuk sang ayah yang sering melanggar aturan pegang handphone di saat-saat jam belajar. Hehe...
Bumiayu, 20 Oktober 2020
Komentar
Posting Komentar