Geblek dan Tempe Benguk

Oleh : Milati Masruroh

Kulon progo, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tapi kalau dicari daerah kulon progonya gak bakalan ketemu. Yang ada temon, wates, sentolo.

Sejak dari bayi, setiap tahunnya pas lebaran pasti akan kembali ke kota ini. Kota kelahiran ibunda tercinta. Suasana yang nyaman, adem, dan pas untuk istirahat siang.

Ada yang beda dengan kota lain yang ada di yogyakarta. Makanan khas warna putih, seperti angka delapan, kenyel-kenyel, dan maknyus kalau dimakan pas masih hangat.

Kalau asli kulon progo sudah pasti langsung bisa menebak. Geblek... ya geblek. Makanan khas kulon progo yang lebih nikmat lagi kalau ditemeni tempe benguk.

Bagi para pendatang, kesan pertama lihat tempe benguk ini pasti akan menarik nafas panjang. Kenapa? Dalam hati pasti akan berpikir, makanan apa lagi ini? Hitam, kacangnya gede-gede. Haduh, mau makan saja maju mundur. Dimakan gak selera, ditolak pasti gak enak sama yang punya rumah. Dengan perasaan amat sangat terpaksa, dilahap juga itu makanan. Meskipun sempat tertahan di mulut, tenggorokan gak mau kebuka juga. Rasanya entah apa namanya. Bener-bener menyiksa pendatang sepertinya. Sampai-sampai tidak mau makan yang kedua kalinya. Memang dimaklumi, lidah sudah terbiasa dengan makanan yang rasanya pedas dan asin.

Bagi yang asli kulon progo, pasti itu yang ditunggu-tunggu. Ada yang kurang kalau belum makan  geblek hangat sama tempe benguk ditemani secangkir teh manis panas.

Sangat disayangkan, rencana mudik ke kulon progo tahun ini sepertinya harus tertunda. Rencana tinggal rencana. Semoga wabah ini cepat berlalu, biar bisa merasakan lagi geblek hangat sama tempe benguk di kota kelahiran ibunda.

Bumiayu, 18 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif