Copas Ucapan Hari Raya

 Oleh : Milati Masruroh

Tanggal 27 Mei ternyata sudah diharuskan untuk bekerja lagi. Beberapa orang tampak berangkat menuju tempat kerja dengan menggunakan masker. Hampir lupa dengan jadwal piket di sekolah, beruntung ada salah teman yang ngeshare jadwal piket untuk mengingatkan. Terlalu asyik menikmati liburan di rumah bersama jagoan-jagoan.

Dengan semangat, jam delapan pagi berangkat menuju ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sekitar 30 menit untuk menempuh jarak 21 km. Jalan tampak lengang tidak seramai hari biasanya. Jadi bisa agak cepat menuju ke sekolah. Sampai di sekolah, tampak beberapa guru sedang asyik ngobrol ngalor ngidul di lobi, ada juga yang sibuk mainan HP.

Ada yang hilang saat lebaran ini, biasanya suasana lebaran sampai dua minggu lebih masih terasa. Suasana saling bermaaf-maafan tanpa salaman dan saling peluk berasa hanya berbasa-basi. Tidak keluar dari hati. Hanya untuk menggugurkan karena saling bertemu dan berhadapan. Tidak lebih seperti hari biasanya. Apalagi senyum pun tertutup oleh masker.

Dengan adanya whatsapp, banyak yang memanfaatkan WAG untuk sekedar mengucapkan hari raya dan permohonan maaf lahir batin meskipun hanya copy paste. Banyak sekali status dan model ucapan yang sama dan hanya diganti nama di bagian bawah. Ucapan yang bersifat umum untuk semua anggota grup. Jadi berasa tidak bermakna. Jawaban anggota grup pun juga singkat padat dan jelas. Hanya menulis kata sama-sama. Jawaban untuk siapa juga tidak jelas. Karena sebagian besar anggota mengirimkan ucapan yang sama.

Ternyata berasa beda dan lebih bermakna, saat ucapan hari raya dan permohonan maaf dengan cara langsung menghubungi yang bersangkutan lewat telepon atau japri karena tidak diangkat saat telepon. Merasa lebih diorangkan dan dihargai.  Perasaan pun lebih lega dan puas karena sudah minta maaf langsung dengan orang yang bersangkutan. Yang jelas ada niatan dari hati kalau memang benar-benar minta maaf, hanya saja karena suasana yang tidak memungkinkan untuk bertemu. Kebersamaan selama satu tahun yang pastinya tanpa disengaja pernah menyinggung atau menyakiti perasaan seseorang.

Tradisi lebaran sebelumnya, di setiap sekolah maupun instansi baik pemerintah maupun swasta akan meluangkan waktu satu hari untuk mengadakan acara halal bihalal. Di sekolah biasanya setelah upacara bendera, semua guru dan siswa akan saling berjabat tangan secara bergantian. Dan organisasi guru seperti PGRI juga mengundang semua guru di semua sekolah untuk bisa menghadiri acara halal bihalal. Jadi lebaran begitu berasa, menjadi ajang silaturahmi antar guru yang tidak mesti bisa ketemu setiap hari.

Lebaran dengan suasana berbeda untuk yang pertama kalinya seumur hidup seseorang. Suasana yang tidak beda dengan hari-hari biasanya. Suasana yang menghilangkan berbagai tradisinya. Suasana yang hambar, tapi tetap meninggalkan cerita yang indah untuk dikenang di masa yang akan datang. 

Bumiayu, 29 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1