Bubur Ayam


Oleh : Milla Efendy

Makanan khas satu ini, biasa dikenal dengan sebutan buryam. Bubur ayam seringkali dimakan pagi hari untuk sarapan. Meskipun orang Jawa bilang kalau belum makan nasi berarti belum sarapan, tapi cukup mengganjal perut saat keroncongan menahan lapar. 

Minggu yang cerah di tempat keramaian seperti alun-alun dan GOR, banyak terlihat orang-orang berjalan santai menikmati pagi. Ada yang bergowes ria menggunakan sepeda. Ada juga yang hanya duduk-duduk santai menikmati keramaian orang yang saling berlalu lalang. Dari anak-anak sampai dewasa.

Keramaian alun-alun maupun GOR, serasa tambah semarak dengan banyaknya pedagang dadakan dengan aneka menu makanan ringan yang lezat untuk dimakan pagi hari. Salah satunya adalah bubur ayam atau buryam.

Entah darimana asal makanan ini, yang jelas buryam ini begitu lezat. Bubur yang masih panas ditambah dengan ayam yang sudah disuir-suir. Tentu saja masih ada tambahan lain yang menambah buryam ini semakin menggugah selera. Ada daun bawang atau rangkok, kacang kedelai, bawang goreng, dan emping. Tapi, bagi yang punya asam urat sebaiknya emping dihindari. Bisa digantikan dengan kerupuk yang tak kalah enaknya.

Bagi pencinta masakan pedas, juga tersedia sambal dari cabe setan yang pedasnya tidak diragukan lagi. Lihat sambalnya saja perut ini langsung panas. Maklum juga bukan pecinta masakan pedas.

Bubur yang identik untuk bayi atau orang yang sedang sakit, tidak berlaku lagi untuk makanan yang satu ini. Hmmm nikmatnya tak terkira, saat ada teman buryam lainnya seperti sate usus, sate jeroan, dan sate telur puyuh. Nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan. Makan di lesehan sambil menikmati berbagai jenis orang. Dari yang penampilannya biasa sampai yang aneh-aneh. Aneh-aneh karena orang awam yang tidak terbiasa melihat.

Bubur ayam sekarang ada di mana-mana. Setiap pagi sudah pasti ada kode ting ting ting dari penjual buryam yang memukul-mukul mangkuk dengan kerasnya. Buryam spesial yang menjadi makanan semua kalangan. Semua orang bisa menikmati makanan khas satu ini.

Bumiayu, 27 Desember 2020


Komentar

  1. Bubur ayam membentuk 2 komunitas baru. Komunitas bubur ayam yg diaduk dan kominitas bibur ayam yg tak diaduk hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Owalah
      Betul juga
      Ada yg tidak suka diaduk
      Hehehe

      Hapus
  2. Balasan
    1. Betul bun
      Om jay ini ada saja idenya
      Bener2 luar biasa

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1