Produktif Dalam Menulis
Oleh : Milati Masruroh
Menurut Dosen IAIN Tulungagung, Guru adalah kunci penting
dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang
diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil
pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting
peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi
berarti budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau terus membaca buku
dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin
banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan
memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.
KUNCI-KUNCI
PENTING DALAM MENULIS.
Kunci itu alat
untuk membuka, alat yang bisa menjadikan produktif dalam menulis, sesuai judul
materinya. Seorang penulis bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas
sebagai kunci jika tidak difungsikan. Keterlibatan dalam grup menulis, ibaratnya
untuk mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak
dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional.
1. Motivasi
Motivasi menulis bisa berupa :
a. Motivasi
karir
Menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat
dengan profesi guru. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar
karir yang ditempuh.
b. Motivasi
materi
Menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang
sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami
cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu
banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi
materi.
c. Motivasi
politik
Menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik
tertentu.
d. Motivasi
cinta
Menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
Dari keempat motivasi yang dipilih itu, akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.
2. Meyakini
bahwa menulis itu anugerah.
Beliau berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu
anugerah. Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya, bisa
karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu
menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis bagi beliau
khususnya adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya
adalah dengan terus menulis.
Dosen IAIN Tulungagung ini sangat yakin semua orang bisa
menulis. Baik lulusan S1 atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman.
Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu
ribuah halaman itu apa yang ditulis?
Kembali mengingat ke masa-masa S1 yang setiap
semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester harus membuat 10
makalah. Jika dikalikan 10 halaman, berarti sudah 100 halaman. Jika dikalikan lagi
8 semester, berarti sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman dengan laporan
KKN, magang, skripsi.
Jumlah halaman pasti bertambah jika menempuh S2.
Total halaman yang ditulis jika sampai lulus S2 paling tidak 500 halaman.
Apalagi jika sampai selesai doktor. Jelas di atas 2.500 halaman. Bisa dihitung
berapa laporan penelitian yang harus dibuat setiap tahun dan berapa laporan
pengabdian. Sudah ribuan, sekali lagi ribuan halaman yang sudah ditulis.
Yang jadi pertanyaan, mengapa masih ada yang
kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman.
Jawabannya ada beberapa kemungkinan, diantaranya :
a. Selama
kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya
ini yang spesial membiayai foto kopi.
b. Tidak
menulis karena dibuatkan orang lain.
c. Menulis
dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di
googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
d. Begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan, yaitu berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan.
Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang dihasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama terus menulis maka akan menjadikan seseorang sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.
3. Menulis
itu memberikan banyak “keajaiban” dalam hidup.
Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak
Wijaya Kusumah, yang biasa dipanggil Omjay, seorang bloger, youtuber dan guru bagi
semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban
dalam kehidupan.
Bentuk keajaiban yang Om Jay rasakan karena menulis,
diantaranya :
a. Mendapatkan
banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royalti.
b. Sering
diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
c. Memiliki
banyak teman.
d. Bisa
membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.
e. Tulisan
adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.
4. Tidak
mudah menyerah.
Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali. Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.
5. Berjejaring.
Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang semua
orang harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi.
Bangun jejaring kepenulisan, seperti ikut kegiatan pelatihan dalam rangka
berjejaring.
6. Menulis
sebanyak-banyaknya.
Menulislah setiap hari tanpa henti dan lakukan
secara terus-menerus. Jika merasa tulisan tidak baik, maka dengan menulis setiap hari tulisan otomatis
akan menjadi baik.
Enam kunci yang telah
diuraikan Pak Dosen tersebut, harapannya bisa membuat membuat produktif untuk
menulis. Tapi, harus diingat, bahwa kunci itu adalah alat. Tinggal bagaimana
kunci itu digunakan secara tepat.
Beliau
menambahkan caranya menyusun resume jadi
sebuah buku yang menarik untuk dibaca tidak perlu mencantumkan tanggal, namun
jika dimasukkan juga tidak apa-apa karena tidak ada aturan baku. Kebetulan beliau
memiliki sebuah buku yang merupakan review dari banyak buku yang judulnya
Teraju: Strategi Membaca dan Mengikat Makna.
Kriteria tulisan
yang baik dan berkualitas itu diantaranya :
1. Selesai
ditulis, ini penting. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum
bagus.
2. Minim
salah ketik atau salah teknis.
3. Bahasa
menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik.
Menjaga
konsistensi menulis itu tidak mudah, tips yang paling jitu agar bisa konsisten
menulis & produtif, diantaranya :
1. Semua
kebiasaan awalnya dipaksa. Bangun komitmen untuk rutin menulis. Awalnya terpaksa,
lama-lama akan terbiasa.
2. Setiap
orang memiliki jadwal yang seharusnya disusun dan ditaati.
Ada 4 jenis MALU dalam menulis, diantaranya :
1. MALU
untuk menulis, tidak akan bisa menulis.
2. MALU
kalau menulis dan tulisannya dibaca orang.
3. MALU
sudah mulai hilang. Pokoknya nulis.
4. MALU
tidak menulis.
Luar biasa
materi malam ini, dengan semangat mengikuti apa yang dipaparkan pak Dr. Ngainun
Naim dengan moderator Bunda Kanjeng. Apalagi jika membaca tulisan-tulisan
beliau di blog https://spirit-literasi.blogspot.com,
seakan-akan menulis itu mudah. Dengan bahasa yang mudah diterima, berasa sedang
ngobrol dengan beliau. Tulisan-tulisan yang sangat menginspirasi khususnya bagi
penulis pemula. Terima kasih buat Pak Ngainun Naim dan Bunda Kanjeng atas ilmu
yang sangat bermanfaat.
Resunenya bagus 👍👍👍
BalasHapusterima kasih bun....
HapusHebat bu Mila...mantab pula
BalasHapusmasih kalah cepat nih resumnya sama bunda...
Hapusmnatap. lnjutkan menulis dan trus mnulis.
BalasHapussilakan mapir juga
http://elanjaelanialfatih.blogspot.com/2020/07/resume-kuliahelanpertemuan-ke-153-juli.html
semangat selalu ...
HapusKereeenb bu... Semangaaat menulis y bu
BalasHapusharus semangat bun...
HapusResumenya bagus, tertata rapi...sukses ya bu Milla
BalasHapusBila berkenan berkunjung di http://maseko1275.blogspot.com/2020/07/kunci-produktif-menulis.html
terima kasih pak...
HapusJoss...bu mila
BalasHapusTerima kasih bun
Hapuslengkap resumenya bu,,rapi juga tulisannya
BalasHapusTerima kasih bun
HapusMantap sekali,dan rapi.
BalasHapusTerima kasih bun...
HapusBelajar alam ini asyik Bu Mila sudah merangkumnya dengan apik, tinggal dijadikan buku
BalasHapusSangat menarik...
HapusTerima kasih bun...
Mantap Bu...keren...
BalasHapusTerima kasih ...
HapusResume yg mantab....semangatnya luar biasa...sukses bunda
BalasHapusAamiin...
HapusTerima kasih bun
Resumenya bagus, pemaparannya jelas bahasanya mudah dipahami. Keren Bu Milla...Joss!
BalasHapusTulisan Pak dosen memang mudah dipahami dan menginspirasi pr penulis pemula
HapusKeren, selalu syuka deh dengan resume buLiam
BalasHapusTerima kasih bun...
HapusResumenya mantap ibu tertata rapi..
BalasHapusMasih belajar menulis
HapusTerima kasih ...
Mantapp.. Keren.. Semangat terus yaa. Ayo menulis
BalasHapusAssiiyaap...
HapusSemakin ke sini semakin mantap
BalasHapusJgn kalah sm bunda dong semangatnya
HapusMantap...semngat terus buat menulisnya
BalasHapusTerima kasih bun...
HapusKereb Bunda..
BalasHapusTerima kasih
HapusMantap deh...
BalasHapusWaw...ini aja harus manjat kebawah...😂😂
Hehe... makasih bun
Hapusjoss resumenya
BalasHapusMakasih bun
HapusNaaaaah betuul sy blon main le blog yg keceeeh badaaai ini hehhee... Josss banget bu
BalasHapusHeheheee...
HapusKynya masih kalah bagus sm resumenya bunda
Mantap bu mila
BalasHapusterima kasih bun
Hapusmantul bu say
BalasHapusterima kasih bun...
Hapus