Bertemu Jodoh di Usia 44 Tahun

Oleh : Milati Masruroh 

Jodoh, umur, dan rizqi memang sudah ditentukan. Tanpa ada yang memprediksi siapa jodoh yang akan mendampingi hidup sampai maut yang memisahkan. Tahun 90an, seorang gadis saat di atas usia 25 tahun belum menikah sepertinya sudah bikin heboh keluarga besar. Sampai kadang keluarga besar pun turun tangan untuk mencari calon pasangan hidupnya. Ketakutan mendapatkan sebutan perawan tua sangat besar. 

Seiring berjalannya waktu, beberapa orang pun akhirnya bisa menerima alasan seorang perempuan yang belum juga menikah di usia yang katanya menjadi batas. Batas seorang perempuan yang sudah pantas untuk segera menimang momongan. 

Prinsip orang tua dan anak yang terkadang berbeda menjadi salah satu alasan kenapa seorang perempuan belum mau mengambil keputusan untuk menjadi pendamping hidup seorang laki-laki. Orang tua ada yang berharap, jodoh sang putri adalah orang yang telah mapan. Mapan dalam hal ekonomi. Padahal, rizqi itu katanya akan datang saat sudah berani mengambil keputusan untuk berumah tangga. 

Ada juga alasan seorang perempuan tidak segera untuk menikah, sakit hati yang tidak kunjung sembuh. Seperti istilah sakitnya tuh di sini. Butuh waktu yang sangat lama untuk bisa menerima kehadiran laki-laki lain.

Tak ada perempuan yang tidak ingin menikah, hanya masalah hati dan waktu saja yang belum menemukan calon pendamping hidupnya. Calon imam dalam rumah tangga yang akan dibinanya. Semuanya rahasia Allah SWT

Penantian pujaan hati hanya hatinya yang tahu dan merasakan. Orang-orang yang dikenalkannya pun semuanya mental tak ada yang hinggap di hatinya. Sampai keluarga pun sepertinya menyerah untuk calon pendamping hidupnya. 

Waktu tak ada yang bisa menebak, di usianya yang sudah berkepala empat akhirnya Allah SWT menghadirkan seorang laki-laki yang mampu menaklukan kekerasan hatinya. Mampu menerima apa adanya.

Baju kebaya putih menambah kecantikan yang terpancar dari wajahnya. Senyum sumringah tampak menggambarkan hatinya yang berbunga-bunga. Serasa dunia ini hanya milik berdua, saat menjadi raja dan ratu sehari. Semoga sakinah mawaddah warrohmah, dan segera memiliki momongan.

Bumiayu, 17 Oktober 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif