Barter Bunga
Oleh : Milati Masruroh
Saat mengurus dan merawat bunga, rasanya tak ingin diganggu. Satu sampai dua jam tak berasa. Memiliki bunga tidak harus beli yang mahal-mahal. Cukup dengan ilmu ikhlas, bunga yang diinginkan akan datang dengan sendirinya.
Memiliki aneka jenis bunga, pastinya ada kebahagiaan tersendiri. Dari anggrek, aglonema, keladi, lidah mertua, kuping gajah, dan aneka bunga yang lain. Tak jarang, teman-teman yang baru mengoleksi bunga dengan membeli sampai jutaan rupiah. Padahal kalau dilihat bunga biasa-biasa saja. Karena sejak kecil sudah hoby sama bunga.
Sebenarnya mudah merawat bunga, cukup disiram, dikasih pupuk mutiara atau pupuk kandang minimal sebulan sekali. Ada yang sering dilupakan bagi para pecinta bunga dadakan, sekali menanam selamanya tidak pernah mengganti media tanah (metan). Padahal metan ini kalau sudah kebanyakan akar sepertinya kurang bagus. Bunga tampak kurus, dan bikin sedih yang melihatnya.
Tak dapat dipungkiri, saat sudah membeli bunga sampai jutaan rupiah, teman dengan mudahnya meminta. Gak dikasih gak enak, dikasih juga sayang sama bunganya. Pokoknya sakitnya tuh di sini.
Setahun yang lalu, saat aglonema belum booming, pernah membeli dengan harga seratus ribu. Sudah dapat dua pot besar dengan bonus dua pot kecil. Sejak saat itu, bunga pun tambah banyak. Dibuang sayang, ditanam pun sudah ada 3 pot. Akhirnya ditanam di tanah, dan orang yang melihat pasti akan minta.
Dengan berbekal ikhlas saja, bunga aglonema yang sedang booming berpindah tangan ke orang lain. Bahagia terpancar dari orang dengan ucapan terima kasih. Bahagianya sama saat menerima bunga pemberian orang lain.
Bagi yang memahami mahalnya beli bunga, biasanya tak berani minta secara terang-terangan tapi minta dengan cara barter. Saling menukar bunga. Bunga yang cantik pun akhirnya mulai memenuhi halaman belakang rumah. Tiga bunga dilepaskan, bunga yang diinginkan pun datang tanpa harus diminta. Menambah koleksi bunga yang indah dan cantik.
Bumiayu, 26 Oktober 2020
Komentar
Posting Komentar