Sang Motivator itu Penulis Andal

Oleh : Milati Masruroh 

Mengikuti sebuah pelatihan yang bertemakan ingin menerbitkan sebuah buku sangat bermanfaat untuk penulis pemula. Ketidaktahuan tentang cara membuat buku sampai menerbitkannya perlahan-lahan mulai ada gambarannya. 

Pelatihan yang diikuti seminggu tiga kali setiap pukul 7 sampai 9 malam harus menghasilkan resume dari materi setiap nara sumber yang kemudian diposting di blog yang menjadi salah satu syarat mengikuti pelatihan. Saling berkunjung dari sesama peserta dan saling meninggalkan jejak dengan berkomentar sangat membantu kepercayaan diri yang sering menghambat untuk menjaga semangat menulis para penulis pemula. 

Dengan kumpulan resume pelatihan sebanyak 20 kali pertemuan, akhirnya sebagai penulis pemula memberanikan diri untuk mencoba menghasilkan karya. Karya sederhana tapi sangat luar biasa bagi penulis pemula. 

Buku yang berjudul Berburu Ilmu Menjadi Penulis Handal adalah buku perdana. Meskipun hanya berisi kumpulan resume hasil pelatihan tapi bisa membuktikan ternyata penulis pemula mampu menghasilkan sebuah buku. Ada perasaan bahagia tersendiri saat namanya tercantum di sampul di buku bercover warna kuning itu. 

Perasaan bahagia menghasilkan sebuah buku terkadang muncul perasaan rasa minder saat berpikiran buku itu tidak penting untuk orang lain, dan buku itu semua orang juga bisa menulis dan membuatnya. Pemikiran yang sangat mengganggu saat akan berbagi buku dengan para penulis andal dan orang-orang yang sangat berharga di mata penulis. Ketakutannya terlalu besar saat buku hasil karyanya tidak mungkin bisa diterima dengan baik. 

Mencoba menutupinya dari teman-teman karena malu dan belum siap saat harus menerima kenyataan bukannya ikut senang tapi malah di-bully. Ternyata itu salah besar, Kepala Sekolah pun mengapresiasikannya dengan bangga dan dijadikan contoh untuk memotivasi teman-teman yang lain untuk melakukan hal yang sama. Sebuah buku itu pun diterimanya dengan senang hati. 

Buku yang tidak sebagus karya penulis andal pun sempat terpikir untuk mengirimkannya ke maha guru yang selalu membimbing dan memotivasi untuk selalu melangkah maju. Takut, malu, tidak percaya diri membuat kebimbangan lebih menguasai hati dan pikiran ketimbang menunjukkan hasil karya yang tidak sebagus buku-bukunya. 

Serasa mendapatkan angin segar di tengah panasnya badan dan pikiran, beliau memesan satu buku. Entah buku baru atau apa maksudnya, yang jelas alam pikiran ini menjadi melayang-layang. Dengan tanpa pikir panjang, buku pun dikemas dan langsung dikirim. Seperti berharap sesuatu yang sulit untuk diungkapkan. 

Tak kunjung mendapat kabar buku sudah sampai atau belum hanya bisa pasrah dalam pemikiran mungkin beliau tidak tertarik dengan bukunya. Tak apalah, paling tidak sudah ada usaha untuk menunjukkan keseriusan dalam belajar menulis. Semangat yang sempat turun drastis, dengan sekuat tenaga tetap berusaha mempertahankannya. Menulis apa saja setiap hari, tidak penting pun tidak masalah. 

Jam 10 malam, beliau pun mengirimkan sebuah tulisan yang akan diposting tapi keesokan harinya. Entah perasaan apa, tiba-tiba rasa kantuk hilang seketika dan lelah pun tidak dirasakan. Mata ini terbelalak melihat tulisan beliau yang dirangkai dengan indah dan sangat menarik. Apapun tulisan penulis andal memang selalu menarik dan luar biasa. Tulisan yang berisi resensi buku karya penulis pemula. Buku yang tidak sebagus buku-bukunya. 

Bahagia dan bersyukur untuk kesekian kalinya. Beliau Bapak Much. Khoiri yang biasa dipanggil Mr. Emcho, Dosen sekaligus penulis andal dari Universitas Negeri Surabaya selalu memberi kejutan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Mungkin berlebihan perasaan yang diungkapkan. Tapi, faktanya kebahagiaan benar-benar dirasakan. Seperti menyalakan api lagi yang hampir padam. 

Terima kasih yang tak henti-hentinya disampaikan. Yang pertama tentunya karena beliau berkenan menerima buku, yang kedua beliau menyempatkan waktu untuk membaca dan mengabadikannya dalam resensi buku, dan yang ketiga karena beliau selalu membimbing dan mengarahkan untuk menjadi lebih baik lagi dalam menulis. 

Segala sesuatunya memang tergantung dari niat, dan selalu ada kemudahan dari Allah SWT meskipun harus melewati proses yang panjang dan sebuah perjuangan. Berkeyakinan jika ada usaha, pasti akan ada hasil. Kalau gagal, bukan berarti bodoh tapi menjadi pelajaran yang penting untuk langkah selanjutnya untuk tidak gagal lagi. 

Bumiayu, 3 November 2020



Komentar

  1. Alhamdulillah. Sukses. Semoga semakin sukses

    BalasHapus
  2. Joz keren. Saran kata yg baku Andal bukan Handal Bu. Buku sy sdh sy edit sekarang cetak. Buku sy judul Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggih pak ... sudah terlanjur dicetak
      waktu pengajuan saya belum tahu kalau yang benar itu andal
      terima kasih sudah berkunjung

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1